Belajar dari Pengalaman, 5 Penyebab Teh Sariwangi Bangkrut

Teh Sariwangi merupakan salah satu produk yang populer di berbagai generasi mulai dari 60-an hingga 2000-an. Selain rasanya yang nikmat dan khas, kepraktisan cara pembuatannya karena mengusung konsep teh celup juga turut mempengaruhi kepopulerannya. Akan tetapi, setelah menjalani masa-masa gemilang, kini teh sariwangi tengah menghadapi persoalan pelik.

Ya, pihak produsen yaitu PT Sariwangi Agricultural Estate Agency dinyatakan telah pailit atau bangkrut. Kabar ini jelas mengejutkan masyarakat umum secara umum dan penikmat teh sariwangi pada khususnya. Namun, kabar tersebut bukan hanya hoax belaka karena telah ditetapkan enam penyebab teh sariwangi bangkrut, yaitu:

Investasi yang gagal

Dalam upaya meningkatkan produksinya, PT Sariwangi memutuskan untuk berinvestasi di sektor teknologi perkebunan. PT Sariwangi kemudian mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk mengembangkan sistem drainase atau penyiraman air. Namun, sangat disayangkan karena hasil yang diharapkan tak kunjung datang.

teh sariwangi

teh sariwangi

Dana yang dikeluarkan oleh PT Sariwangi sudah sangat besar. Akan tetapi, pendapat yang masuk ternyata tidak sesuai dengan jumlah pengeluaran modal. Akibatnya, kondisi keuangan PT Sariwangi semakin hari terus mengalami penurunan. Akibatnya, proses pembayaran cicilan utang ke kreditur terlambat. Padahal sejumlah kreditur mulai mengajukan tagihan karena sudah jatuh tempo.

Akuisisi produk

Pada awal perkembangannya teh sariwangi diproduksi oleh PT Sariwangi Agricultural Estate Agency sejak tahun 1962. Setelah mengalami sukses luar biasa teh sariwangi kemudian diakuisisi oleh Unilever. Unilever bahkan sudah memproduksi produk ini secara mandiri. Meski telah diakuisisi oleh Unilever, PT Sariwangi tetap memasarkan produknya.

Produk unilever

Ada beberapa produk yang dipasarkan PT Sariwangi di masyarakat dengan berbagai merk yaitu Sariwangi Teh Asli, Sariwangi Teh Wangi Melati, Sariwangi Teh Hijau Asli dsb. Dengan demikian, ada dua merk sariwangi yang beredar di pasaran, yaitu milik Unilever dan PT Sariwangi sendiri. Salah satu penyebab teh sariwangi bangkrut kemungkinannya adalah karena kalah saing dengan merk yang dibawa Unilever.

Baca juga:  5 Cara Agar Tidak Stres Selama Pandemi Covid-19

Pemilihan partner usaha yang keliru

Akuisisi produk teh sariwangi yang dilakukan oleh Unilever menjadikan PT Sariwangi mendapat saingan baru di pasar. Apalagi merk yang ditawarkan kepada konsumen di pasar relatif sama yaitu teh sariwangi. Agar memenangkan persaingan, maka PT Sariwangi pun memutuskan untuk melakukan afiliasi dengan PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung.

partner usaha yang keliru

Tujuan kerjasama ini adalah agar PT Sariwangi mampu meningkatkan produktivitas hasil produksi. Pada tahun awal, kerjasama diantara keduanya nampak baik-baik saja. Semua proses operasional juga berjalan sebagaimana mestinya. Masalah muncul ketika tagihan dari kreditur jatuh tempo dimana PT Sariwangi dan PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung tidak mampu membayarnya.

Utang mencapai 1,5 triliun rupiah

Investasi yang gagal tentu saja membuat PT Sariwangi menanggung beban utang mencapai 1,5 triliun rupiah. Disamping kegagalan investasi, pemilihan partner usaha yang keliru juga semakin memperkeruh keadaan. Puncaknya adalah ketika pada tahun 2015 silam kabar mengenai utang milik PT Sariwangi ini mulai terendus.

Terendusnya utang PT Sariwangi ke publik dikarenakan pihak kreditur mulai menagih utang yang sudah jatuh tempo. Tecatat ada lima bank yang mengajukan tagihan pada tahun itu. Kelima bank tersebut adalah PT HSBC Indonesia, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Rabobank International Indonesia, PT Bank Panin Indonesia Tbk dan PT Bank Commonwealth.

Permohonan damai yang ditolak

PT Sariwangi tidak mampu untuk melunasi kewajibannya di saat jatuh tempo. Oleh karena itu, PT Sariwangi berupaya untuk mengajukan permohonan damai kepada pihak kreditur. Namun, opsi damai ini ditolak oleh pihak kreditur. Akibatnya, masalah utang ini harus dibawa ke pengadilan niaga untuk dipersidangkan.

Kemudian, hakim memutuskan untuk memperpanjang waktu pembayaran utang. Jadi, kesimpulannya adalah penolakan opsi damai menjadi penyebab teh sariwangi bangkrut. Masa pembayaran diperpanjang namun PT Sariwangi tidak kunjung memberikan kabar kepada pihak kreditur soal pelunasan utang. Kondisi ini membuat pihak kreditur kembali membawa masalah utang PT sariwangi ke pengadilan niaga.

Baca juga:  Inilah Situs Tempat Beli Paket Data Termurah dan Terpercaya

Dinyatakan pailit

Meski pengadilan telah memberikan jangka waktu tambahan untuk membayar utang, tetapi nyatanya PT Sariwangi tak kunjung memenuhi kewajibannya. Pihak kreditur kembali melakukan penagihan utang terhadap PT Sariwangi. Akan tetapi, hasil yang diperoleh nihil karena PT Sariwangi belum mampu membayarkan kewajibannya.

Sariwangi pailit

Akhirnya pada Rabu, 17 Oktober 2018 majelis hakim pengadilan niaga Jakarta Pusat mengabulkan permohonan pembatalan homologasi. Permohonan tersebut diajukan oleh salah satu kreditur yaitu PT Bank ICBC Indonesia kepada PT Sariwangi. Secara otomatis, dengan dibatalkannya homologasi maka perusahaan perkebunan teh ini dinyatakan pailit alias bangkrut.

Isu mengenai bangkrutnya teh sariwangi memang sangat mengejutkan publik. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah terlanjur mengenal teh sariwangi sebagai salah satu produk populer dari perusahaan berskala besar. Meski sangat populer, masyarakat tidak mengetahui bahwa ada berbagai penyebab teh sariwangi bangkrut.

Tags: apa saja Penyebab Teh Sariwangi Bangkrut daftar Penyebab Teh Sariwangi Bangkrut Penyebab Teh Sariwangi Bangkrut

Berikan komentar