Bagaimana Dampak Virus Corona B117 Bagi Perekonomian di Indonesia?

Dampak virus corona B117 bagi perekonomian di Indonesia – Saat Indonesia tengah mencanangkan program vaksinasi nasional guna penanganan covid-19, disaat yang bersamaan justru muncul sebuah virus varian baru hasil mutasi virus corona yang sudah ada sebelumnya. Virus dengan nama B117 ini merupakan virus mutasi yang pertama kali ditemukan di Inggris dan baru terdeteksi di Indonesia pada awal Maret 2021 lalu.

dampak virus corona

dampak virus corona

Lalu, kira-kira apa dampak virus corona B117 bagi perekonomian di Indonesia? Akankah kehadiran virus B117 ini kian menghambat penanganan pandemi covid-19 dan memperlambat perekonomian Indonesia?

Dampak Virus Corona B117 Bagi Perekonomian di Indonesia

Virus B117 memang sudah resmi terkonfirmasi ada di Indonesia. Perkiraan lain menyebutkan bahwa sebenarnya virus varian baru ini juga sudah menyebar secara lokal, di luar dari kasus yang pertama kali diberitakan di Karawang, Jawa Barat. Kehadiran virus varian baru B117 ini memang bisa menghambat penanganan covid-19 di Indonesia, meskipun program vaksinasi nasional juga sudah mulai digerakkan.

Virus B117 ini diketahui lebih cepat menular ketimbang virus corona yang sudah ada sebelumnya. Hal inilah yang menjadi faktor penghambat penanganan covid-19 di Indonesia. Meskipun begitu, sepertinya dampak virus corona B117 bagi perekonomian di Indonesia tidak akan separah pada tahun 2020 lalu.

Dijelaskan oleh Eijkman bahwa hingga saat ini vaksin Sinovac yang digunakan di Indonesia masih bisa mengatasi kehadiran B117. Jadi meskipun dilakukan secara perlahan, program vaksinasi nasional ini tetap dilaksanakan sehingga sedikit demi sedikit dapat meminimalkan tingkat penularan.

Baca juga:  Prediksi 8 Usaha yang Terancam Gulung Tikar di Tengah Pandemi

Setelah mencanangkan program vaksinasi pemerintah juga mulai membuat kebijakan-kebijakan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Beberapa diantaranya adalah tidak ada lagi WFH atau work from home, sehingga semua pekerja dari berbagai sektor secara perlahan akan kembali seperti dulu yaitu bekerja di kantor.

Selain itu pemerintah juga sudah mulai melakukan relaksasi bagi tempat wisata, restoran, mall dan sebagainya untuk buka dan beroperasi dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Dengan berbagai relaksasi ini pemerintah mengharapkan agar geliat perekonomian di Indonesia kembali hidup dan bisa memberikan dampak yang positif meski pandemi covid-19 belum seutuhnya selesai.

Program Kebijakan Pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia

Dalam rilis yang diterbitkan Bank Indonesia, saat ini pemerintah Indonesia telah menggalakkan penguatan sinergi guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan. Penguatan sinergi tersebut adalah 1 prasyarat dan 5 strategi.

Satu prasyarat yang dimaksud adalah disiplin protocol covid-19 dan juga program vaksinasi. Sedangkan untuk liam strategi yang dicanangkan pemerintah diantaranya:

  • Percepatan stimulus fiskal, termasuk didalamnya realisasi anggaran.
  • Kebijakan makroprudensial dan juga stimulus moneter.
  • Pembukaan sektor yang aman dan produktif.
  • Peningkatan kredit, baik dalam penawaran maupun permintaan.
  • Digitalisasi ekonomi dan keuangan khususnya UMKM.

Dalam strategis digitalisasi ekonomi dan keuangan ini salah satu produk yang saat ini sudah diluncurkan Bank Indonesia (BI) adalah QRIS.

QRIS sendiri adalah kepanjangan dari Quick Response Code Indonesian Standard. QRIS ini merupakan suatu standarisasi pembayaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dengan menggunakan metode QR Code. Dengan Qris ini nantinya setiap pembayaran yang menggunakan QR Code akan menjadi lebih mudah, cepat dan aman.

Dengan prasyarat dan strategi diatas diharapkan dampak virus corona B117 bagi perekonomian di Indonesia dapat diminimalisir dan pertumbuhan ekonomi juga bisa membaik.

Baca juga:  Yuk Intip 4 Contoh Bisnis yang Mati di Era Digital dan Dinyatakan Pailit

Baca juga : 5 Peran Bank Syariah Dalam Perekonomian Indonesia

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19

Adanya berbagai program pemulihan ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintah memungkinkan ada dua prediksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yaitu:

1.      Pertumbuhan Ekonomi Akan Semakin Cepat

Hal ini bisa dicapai apabila penanganan pandemi covid-189 dapat dilaksanakan dengan baik. Ketika pandemi sudah cukup mereda maka secara otomatis pergerakan konsumen juga akan mulai naik dan membaik, sehingga secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada peningkatan kegiatan perekonomian.

Saat ini banyak UMKM dan bidang usaha yang sudah mulai bangkit. Hal ini seiring dengan diberikannya relaksasi, penegakan protokol kesehatan dan juga vaksinasi. Sehingga meskipun Indonesia baru saja kedatangan tamu tak diundang B117, namun berbagai langkah penanganan termasuk vaksinasi masih dapat mengatasi masalah tersebut.

2.      Pertumbuhan Ekonomi Akan Bergerak Pelan

Hal ini kembali kepada masyarakat dan juga pemerintah dalam keseriusannya menangani pandemic, termasuk strategi untuk mengatasi kemungkinan munculnya varian virus baru dari corona. Apabila masyarakat bersama-sama pemerintah kompak dalam menjalankan protokol 5M, maka mungkin saja pertumbuhan ekonomi akan cukup baik ke depannya.

Namun sebaliknya, apabila masyarakat dan pemerintah tidak seirama dan masih lengah dalam pelaksanaan 5M maka kemungkinan besar perekonomian Indonesia masih akan terpuruk dan sulit untuk tumbuh.

Besar kecilnya dampak virus corona B117 bagi perekonomian di Indonesia ternyata tak hanya pada terletak pada vaksinasi maupun kebijakan pemerintah, namun juga terletak pada bagaimana masyarakat menyikapi pandemi ini.

Tags: Dampak virus corona B117 bagi perekonomian Dampak virus corona B117 bagi perekonomian di Indonesia

Berikan komentar