Penyebab karyawan kehilangan penghasilan bulanan – Hidup seorang karyawan sangat bergantung pada gaji bulanan. Jika Anda pandai mengelolahnya, kebutuhan pokok dan perencanaan keuangan akan termanage dengan baik. Sayangnya, masih banyak karyawan yang bermasalah dengan pengaturan finansial mereka sendiri. Banyak dari mereka yang merasa kehilangan penghasilan bulananan sesaat setelah menerimanya. Jika Anda termasuk orang yang mengalami hal tersebut dan bingung kenapa bisa begitu, tidak salahnya jika Anda simak tulisan ini karena kami akan memberi pencerahan. Berikut penyebab karyawan kehilangan penghasilan bulanan:
1. Hidup Hedon
Di era globalisasi ini, gaya hidup konsumtif nampaknya menjadi problematis. Apalagi untuk Anda yang berasal dari ekonomi menengah. Pada dasarnya, gaya hidup hedon disebabkan oleh ketidak mampuan Anda untuk memahami mana prioritas dan mana yang tidak. Kecanggihan teknologi mempermudah Anda untuk memenuhi hasrat yang sebenarnya tidak penting. Mengikuti arus tren tanpa memikirkan perencanaan keuangan. Hasilnya, hasil jerih payah habis tanpa tujuan.
Gaya hidup hedon sebaiknya dihindari. Tidak perlu memaksa untuk tampil keren jika dompet tidak mendukung. Hidup sesuai dengan kemampuan akan membuat hidup Anda lebih tenteram. Jika Anda tidak mampu membeli produk branded, maka belilah sesuai dengan utilitasnya. Berapapun gaji yang Anda terima, jika standard hidup Anda tinggi maka tidak akan pernah cukup.
2. Gagal Memahami Perbedaan Irit dan Pelit
Hal ini sering terjadi, dimana banyak orang tidak mengerti perbedaan irit dan pelit. Maksud hati ingin irit tapi malah jadi rugi sendiri karena tidak sadar tindakannya itu termasuk pelit. Contoh sederhananya adalah ketika Anda enggan mengeluarkan uang parkir sehingga Anda memilih tempat parkir kendaraan yang tidak terjamin keamanannya. Hanya karena enggan membayar 2000 rupiah, Anda membiarkan risiko yang lebih besar terjadi. Itu namanya irit atau pelit?
3. Kebiasaan Minum Alkohol atau Merokok
Kebiasaan minum alkohol dan merokok jelas merugikan secara kesehatan maupun finansial. Meski sudah tahu dampak negatifnya, masih banyak orang yang tidak bisa jauh dari kebiasaan tersebut. Lalu, cobalah pikirkan baik-baik. Lihatlah ilustrasi perhitungan berikut jika Anda termasuk perokok aktif:
1 bungkus rokok : Rp20.000
1 Minggu : 7 bungkus x Rp20.000 = Rp140.000
1 Bulan : 30 bungkus x Rp20.000 = Rp600.000
1 Tahun : 365 bungkus rokok x Rp20.000 = Rp7.300.000
Perhitungan diatas hanya asumsi dasar. Jika Anda biasa menghabiskan rokok dengan merk mahal lebih dari sebungkus dalam sehari, anggaran rokok sudah menghabiskan sedikitnya 20% dari gaji bulanan Anda. Belum lagi jika Anda terjangkit penyakit karena merokok,wah bisa-bisa Anda tidak mampu bekerja saat Anda membutuhkan biaya pengobatan. Jadi, masih mau membuang uang demi rokok dan alkohol?
4. Pengabdi Diskon
Kebiasaan buruk yang satu ini biasanya dimiliki oleh perempuan. Kekacauan dimulai ketika Anda cuci mata ke tempat perbelanjaan dan melihat papan diskon. Barang yang bukan kebutuhan pun kadang mendadak ingin dibeli hanya karena diskon. Padahal, diskon merupakan strategi marketing yang memainkan efek psikologis agar orang merasa, barang yang didiskon jauh lebih terjangkau. Jika Anda teliti, Anda pasti menyadari jika harga barang yang didiskon dinaikan terlebih dahulu sehingga potongan harga yang Anda dapatkan sebenarnya tidak sepenuhnya ada.
Jika Anda tidak ingin kehilangan uang bulanan Anda, jangan mudah tergiur oleh tawaran diskon. Selalu dahulukan barang yang Anda butuhkan terlebih dahulu ketimbang berburu diskon sesuka hati.
5. Menyepelehkan Layanan Keuangan
Kebiasaan buruk masyarakat Indonesia adalah menyepelehkan layanan keuangan dengan alasan beragam. Bahkan, World Bank merilis data yang menunjukan jika 49% warga Indonesia belum terjamah dan tidak paham akan pentingnya layanan finansial perbankan. Padahal, layanan keuangan akan membantu Anda mengatur keuangan dengan lebih mudah, aman, dan tentunya efisien.
6. Malas Membuat Anggaran Bulanan
Kebiasaan buruk berikutnya adalah rasa malas untuk membuat anggaran bulanan. Akhirnya, pemasukan dan pengeluaran tidak teratur. Ketika uang sudah habis, baru bertanya pada diri sendiri kemana uang tersebut. Maka dari itu, belajarlah untuk disiplin dalam mengatur keuangan. Caranya yah dengan membuat anggaran bulanan.
7. Tidak Memahami Pentingnya Investasi
Meski Anda sudah menabung, jika Anda tidak sadar akan pentingnya investasi maka risiko kehilangan uang bulanan tetap bisa terjadi. Mengapa? Karena inflasi bisa terjadi kapan saja sedangkan tabungan saja tidak cukup untuk mengatasinya. Mulailah pikirkan investasi. Sembari menabung, investasikan juga uang Anda pada aset berharga atau instrument investasi lainnya.
8. Memiliki Banyak Kartu Kredit Tapi Malas Bayar Tagihan
Penyebab karyawan kehilangan penghasilan bulanan juga bisa disebabkan oleh banyaknya kartu kredit yang digunakan. Kesannya memang mudah dan cepat berbelanja dengan kartu kredit. Tetapi, di balik itu ada suku bunga yang membengkak, terlebih jika Anda minim melakukan tagihan. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui cara mengelola kartu kredit agar Anda tidak diburu oleh debt collector.
8 penyebab karyawan kehilangan penghasilan bulanan diatas nampaknya berasal dari kesalahan memilih gaya hidup dan ketidak piawaian dalam mengelola keuangan. Jadi, ubahlah pola pikir Anda mulai sekarang agar jerih payar Anda tidak terbuang sia-sia.
Tags: penyebab karyawan kehilangan penghasilan penyebab karyawan kehilangan penghasilan bulanan: