Ingin memulai bisnis di tahun 2022? Coba bisnis thrift store aja. Thrift store adalah bisnis jual-beli pakaian bekas yang sedang trend di kalangan millennial. Bisnis ini mengalami perkembangan pesat berkat bantuan media sosial. Banyak orang yang tertarik membeli barang ber-merk namun tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Dengan konsumen yang terus meningkat, bisnis ini layak dilirik sebagai ide usaha di 2022.
Mengapa Harus Thrift Store?
Dari sekian banyak ide bisnis yang ada, thrift store menjadi salah satu yang recommended. Ada beberapa alasan yang perlu kamu tahu, di antaranya:
· Trend Baru Anak Muda
Thrifting sedang nge-trend di kalangan anak muda Indonesia. Thrifting sendiri memang menyasar kalangan muda yang selalu haus akan eksistensi. Mereka lebih memilih barang-barang yang branded dibanding barang baru dari toko. Selain harganya yang murah, ada prestise tersendiri ketika barang branded terpasang di tubuh mereka.
· Mendapat Produk Branded Tanpa Modal Besar
Keuntungan memulai bisnis thrift store adalah mendapatkan produk-produk branded dengan modal yang terjangkau. Karena produk bekas, harga pakaian thrift store jauh berada di bawah harga pasaran. Namun, barang-barang tersebut masih original sehingga mudah untuk dipasarkan.
· Omset yang Cukup Besar
Thrifting berpotensi mendatangkan omset keuntungan yang cukup besar. Hal ini disebabkan karena dua alasan sebelumnya. Apalagi jika kamu beruntung dan mendapatkan BAL berisi pakaian-pakaian rare, maka harga jualnya bisa sangat tinggi. Dan menariknya, ada kalangan pasar tertentu yang mencari barang-barang rare tanpa mempedulikan harga jual.
Cara Memulai Bisnis Thrift Store
Bagi yang berminat menggeluti bisnis ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, seperti:
1. Menyiapkan Modal
Hampir semua bidang bisnis pasti membutuhkan modal dalam jumlah tertentu. Hal ini berlaku juga untuk bisnis thrift store. Perkirakanlah modal untuk menjalankan bisnis ini, mulai dari pembelian, distribusi, hingga pemasaran.
2. Riset Target Pasar
Kedua, lakukan riset target pasar yang sesuai dengan produk yang dijual. Riset bisa membantu kamu memahami karakter pasar sehingga mudah melakukan penjualan. Target bisnis thrifting sendiri cukup jelas, yaitu kalangan millennial atau kalangan muda Indonesia.
3. Menentukan Strategi Promosi
Ketiga, tentukanlah strategi promosi yang sesuai. Kamu bisa mempromosikan barang melalui cara offline dan juga online. Jika memilih cara offline, pastikan untuk promosi di tempat yang terkenal dengan bisnis thrifting. Namun, kami sendiri menyarankan untuk promosi di media online sebab lebih cocok dengan target pasar thrifting.
4. Foto Produk yang Menarik
Keempat, pastikan untuk menyertakan foto produk yang menarik untuk konsumen. Keputusan membeli konsumen sangat dipengaruhi oleh kualitas foto pakaian. Semakin baik teknik pengambilan gambar, maka semakin besar potensi konsumen untuk membelinya. Belajarlah Teknik fotografi dan foto editing lewat tutorial yang tersedia di internet.
5. Strategi Pemasaran Produk
Terakhir, tentukan strategi pemasaran produk untuk menarik perhatian konsumen. Misalnya, menerapkan diskon besar tanpa mengurangi harga jualnya. Atau, kamu bisa mencoba teknik lelang melalui live streaming di media sosial. Teknik lelang ini sangat menarik dan terbukti mampu menaikkan jumlah penjualan. Intinya, dalam bisnis thrift store ini kamu harus berpikir kreatif untuk mencapai kesuksesan.
Risiko Bisnis Thrift Store
Keuntungan dan risiko adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia bisnis. Selain untung, kamu juga berpotensi mengalami kerugian. Potensi kerugian sebenarnya bisa dihilangkan atau diminimalisir. Caranya dengan memahami risiko-risiko yang sering terjadi. Berikut beberapa risiko bisnis thrifting yang cukup sering terjadi.
Baca juga : 5 Ide Bisnis di Masa Pandemi, Tambah Penghasilan Pasif dari Rumah
· Kemungkinan Mendapat Barang Rusak Cukup Besar
Thrifting adalah bisnis barang bekas yang diperoleh dari luar negeri maupun dalam negeri. Namanya barang bekas, ada potensi mendapat barang rusak yang cukup besar. Mendapat pakaian rusak dan tidak layak pakai adalah hal biasa dalam dunia thrift store. Jadi, kamu jangan kaget jika BAL yang dibeli ternyata berisi banyak pakaian rusak.
· Sulit Mendapat Supplier
Supplier memiliki peran penting dalam bisnis barang bekas ini. Mereka adalah penyedia produk yang bakal kamu jual ke pasaran. Masalahnya, mendapat supplier yang tepat cukup sulit dilakukan. Banyak supplier tidak bertanggung jawab yang menjual banyak produk cacat tidak layak pakai. Oleh karena itu, pilihlah supplier terpercaya yang bertanggung jawab dalam menjalankan bisnis.
· Saingan Pasar yang Ketat
Risiko terakhir yang bakal dialami adalah saingan pasar yang cukup ketat. Sebenarnya, apapun bidang bisnis, saingan akan selalu ada bersama kamu. Cara tepat untuk mengalahkan mereka adalah melakukan analisis dan melakukan persaingan dengan strategi-strategi akurat. Namun masalahnya, kamu harus memikirkan strategi tersebut secara matang dan juga tepat. Sebab, dalam bisnis thrift store tidak mudah untuk merebut target pasar untuk menjadi milik kamu. Meskipun begitu, tidak ada yang mustahil di dalam bisnis. Selama konsisten dan percaya diri, kesempatan sukses pasti bisa didapatkan.