Prosedur Pelelangan di Pegadaian Yang Wajib Anda Tahu

Prosedur pelelangan di pegadaian – Pegadaian sering kali diartikan sebagai tempat menjaminkan sesuatu saat orang butuh uang. Banyak dari masyarakat Indonesia memilih jalan menggadaikan barang berharga yang dimilikinya demi mendapatkan dana segar yang dibutuhkan mendesak. Mungkin anda sendiri sudah akrab dengan cara menggadaikan barang di pegadaian tersebut. Namun tak jarang, orang yang menggadaikan barang tidak bisa menebus kembali barang jaminannya setelah jatuh tempo. Nah, pada titik ini, barang-barang jaminan yang masuk ke pegadaian akan di lepas ke kalangan umum dengan menggunakan cara lelang.

Belum banyak yang mengetahui bagaimana prosedur pelelangan di pegadaian. Padahal jika pintar, anda bisa mendapatkan barang berharga yang berkualitas dengan harga murah. Lebih murah dari pasaran yang ada. Nah, sebelum berbicara mengenai bagaimana prosedur pelelangan di pegadaian, ada baiknya anda tahu jenis lelang yang di selenggarakan oleh pegadaian tersebut.

Jenis Lelang

Lelang di Pegadaian

Lelang di Pegadaian

Ada dua jenis lelang yang di lakukan oleh pegadaian untuk menjual barang jaminan ke muka umum.

  1. Lelang Naik

Lelang jenis ini adalah lelang yang menawarkan barang jaminan kepada penawar dengan harga murah pada awalnya. Kemudian harga akan semakin naik tergantung kepada penawar yang mengikuti lelangnya. Barang jaminan akan dilepaskan kepada calon pembeli dengan harga tertinggi. Lelang jenis ini adalah lelang yang lebih masyhur digunakan oleh pegadaian.

  1. Lelang Turun

Merupakan kebalikan dari lelang naik. Lelang turun mula-mula akan menawarkan harga tertinggi kepada para penawar. Harga akan semakin menurun seiring dengan tawaran yang diajukan oleh para penawar. Calon pembeli dengan tawaran harga terendahlah yang akan mendapatkan barang jaminan tersebut.

Baca juga:  Seperti Apa Strategi Bisnis Waralaba yang Dijamin Cuan?

Cara Lelang

lelang di pegadaian

lelang di pegadaian

Acara pelelangan di pegadaian terbagi menjadi dua periode besar dalam setahun. Periode ini di dasarkan pada masa jatuh tempo sebuah barang jaminan. Periode pertama adalah periode kredit dengan jangka waktu jatuh tempo empat bulan yang dimulai dari tanggal 1-15, maka akan dilelang pada bulan kelima tanggal 18-22. Jadi semisal anda menggadaikan barang pada tanggal 1-15 Januari, maka barang tersebut akan keluar di pelelangan pada tanggal 18-22 bulan Mei jika anda tidak bisa menebusnya. Sedangkan untuk periode kedua adalah untuk barang jaminan yang masuk pada tanggal 16 hingga 31 dan akan di lelangkan pada tanggal 3 sampai 7 bulan Juni. Waktu eksekusi pelelangan hanya terbatas satu hari dan di gelar di seluruh cabang dan korwil pegadaian. Biasanya, sebelum pelelangan dilaksanakan, nasabah yang mempunyai barang jaminan akan mendapatkan surat dari pegadaian yang isinya adalah pemberitahuan. Namun surat tersebut hanya ditujukan untuk barang-barang besar seperti motor dan mobil. Untuk koordinasinya, pelelangan hanya terjadi di tingkat koral untuk barang berupa emas, sedangkan di tingkat cabang, pegadaian akan melelang barang-barang gudang seperti barang elektronik dan motor saja.

Simulasi

prosedur pegadaian

prosedur pegadaian

Prosedur pelelangan di pegadaian umumnya di mulai dengan menyebarkan pemberitahuan dan pengumuman di halaman depan pegadaian. Pengumuman juga biasanya disampaikan lewat radio dan juga surat kabar cetak. Harga yang dipatok oleh pegadaian adalah harga yang sudah dihitung bersamaan dengan bunga barang jaminan tersebut dari hutang yang dipinjam. Jadi mungkin sebuah lemari es dengan taksiran maksimal pinjaman sebesar 900 ribu bisa naik harganya menjadi 1 juta rupiah karena menghitung bunga dari sang penjamin barang sebelumnya. Jika ada penawar yang mengambil barang jaminan, dia juga masih harus membayar uang kas negara dan juga uang miskin sebesar 2 persen.

Baca juga:  5 Ide Bisnis untuk Pecinta Traveling, Wajib Coba!

Catatan

Tidak dipungkiri memang jika proses lelang sangat menguntungkan bagi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan masyarakat akan mendapatkan barang bagus namun dengan harga jauh di bawah rata-rata. Namun perlu diketahui, calon penawar juga sebaiknya sudah mengetahui harga pasaran dari barang yang akan di lelangkan tersebut. Hal ini untuk menghindari terjadinya kerugian karena kurangnya informasi mengenai barang yang akan di lelangkan. Calon penawar harus tahu harga sebuah emas per gramnya, kadar emasnya, dan lain-lain. Jelas lelang emas menjadi yang paling diminati karena harganya yang tidak pernah merosot. Berbeda dengan barang-barang elektronik. Meskipun terlihat murah, namun barang-barang tersebut jelas memiliki batasan usia pemakaian dan juga risiko kerusakan. Tidak jarang ada kasus barang dari pegadaian ditemukan rusak setelah berhasil dilelang. Pola pikir yang berkembang pun tidak jauh beda. Bagaimanapun, barang-barang yang rentan rusak tidak mendapatkan perawatan yang semestinya saat berada di sana.

Nah, itulah sedikit prosedur pelelangan di pegadaian yang bisa anda buat rujukan. Jangan hanya menjadi pengguna jasa gadai tanpa mencoba acara pelelangan. Sesekali anda bisa mendaftarkan diri anda dan menjadi bagian dari penawar di ruang lelang. Tapi tentu saja dengan tetap mengingat prinsip-prinsip yang sudah dipaparkan dalam catatan di atas.

Tags: bagaimana Prosedur Pelelangan di Pegadaian Prosedur Pelelangan di Pegadaian

Berikan komentar