Perbedaan Teknik Pemasaran Soft Selling dan Hard Selling

Perbedaan teknik pemasaran soft selling dan hard selling – Teknik pemasaran merupakan elemen paling penting untuk mengembangkan usaha Anda. Pemilihan teknik pemasaran akan menentukan keberhasilan penjualan produk yang Anda pasarkan. Dalam dunia bisnis sendiri, ada dua teknik pemasaran yang bisa Anda pilih untuk mengembangkan bisnis Anda yaitu, soft selling dan hard selling. Apa sih perbedaan keduanya? Yuk, kenali perbedaan teknik pemasaran soft selling dan hard selling berikut ini:

Teknik Pemasaran Soft Selling

Yang dimaksud dengan soft selling adalah teknik pemasaran yang dilakukan secara tersirat. Penjual produk tidak memprovokasi secara langsung customer untuk membeli produknya. Mereka cenderung mengkampanyekan nilai-nilai dari produk mereka. Sejauh ini, pendekatan soft selling seringkali menanamkan pesan moral kepada audiens. Karena merasa teredukasi, mereka akhirnya tertarik untuk meminang produk yang Anda tawarkan.

Contohnya, produk pembersih seperti sabun, pasta gigi, cairan pembersih toilet dan sebagainya dipasarkan dengan mengangkat cerita kuman dan bakteri yang bertebaran dimana-mana. Sehingga, masyarakat menjadi takut terkena kuman dan bakteri dan membeli produknya.

Contoh lainnya, penerbit buku memasarkan buku terbitannya dengan melakukan bedah buku dengan mengundang banyak audiens. Dengan begitu, banyak orang yang penasaran dan akhirnya membeli buku tersebut.

Strategi Promosi Soft Selling

Ada banyak strategi soft selling yang bisa Anda lakukan untuk mempromosikan produk Anda. Penasaran kan apa saja? Yuk, lihat beberapa daftarnya di bawah ini:

  1. Bagikan Sample Produk

Strategi pertama bisa Anda coba dengan membagikan sample dari produk yang Anda pasarkan. Stategi promosi ini cocok untuk produk baru yang Anda pasarkan. Tujuannya adalah untuk membuat audiens familiar dengan produk Anda sehingga mereka tertarik untuk membeli di kemudian hari.

  1. Story Telling
Baca juga:  Intip 6 Fakta Suka Duka Menjalankan Bisnis Startup

Memasarkan produk dengan cara yang halus bisa dilakukan dengan story telling. Misalnya, Anda mengangkat kisah anak berprestasi untuk mengkomunikasikan produk susu anak. Seorang penulis juga bisa membagikan perjuangannya ketika menulis buku yang ia terbitkan.

  1. Berikan Informasi Relevan yang Berguna untuk Adiens

Strategi promosi secara implisit juga dapat Anda lakukan dengan memberikan informasi terkait produk yang Anda buat sehingga bermanfaat untuk audiens. Contohnya, penjual jus buah memberikan informasi terkait manfaat buah untuk kesehatan.

  1. Gunakan Gambar Atraktif dan Ikonik

Penggunaan gambar yang menarik dan ikonik akan membuat produk Anda mudah diingat oleh masyarakat. Tambahkan juga kata-kata unik yang secara tidak langsung, Anda menawarkan produk Anda. Misalnya, penjual rokok memberi tagline “Gak ad aloe gak rame”.

  1. Giveaway

Teknik promosi giveaway juga populer sejak menjamurnya online shop. Cara ini cukup efektif untuk menarik minat beli audiens. Contohnya, Anda memberikan voucher belanja gratis tanpa syarat. Atau penulis membagikan beberapa buku gratis kepada pembaca setia. Strategi ini juga membantu Anda membangun hubungan baik dengan pelanggan.

Teknik Pemasaran Hard Selling

Berlawanan dengan soft selling, hard selling adalah sebuah teknik penjualan dengan cara yang lebih sporadis. Penjual produk menjajakan produknya secara langsung sehingga jangkauan dan target sasarannya jelas. Biasanya, pendekatan hard selling dibarengi dengan diskon harga sebagai strategi marketingnya.

Contoh Teknik pemasaran hard selling yang paling sering ditemui adalah penjualan handphone dengan tulisan “Handphone terbaru dengan harga 700 ribu saja”. Di pusat perbelanjaan, Anda juga mungkin sering menemui tulisan “Tampil Cantik dengan Sandal Carwil. Diskon 70%”.

Strategi Promosi Hard Selling

Meskipun Anda menggunakan hard selling, Anda harus tetap melakukan strategi promosi yang tepat agar audiens tertarik dengan produk yang Anda tawarkan. Berikut beberapa strategi yang bisa Anda tiru:

  1. Berikan Potongan Harga
Baca juga:  Mengapa Wanita Harus Punya Penghasilan Sendiri? Simak Selengkapnya Di Sini!

Potongan harga adalah strategi promosi paling efektif untuk menarik perhatian pembeli. Secara psikologis, potongan harga yang Anda tawarkan akan memberikan efek terjangkau kepada calon pembeli secara tidak sadar. Sehingga, merekan akan lebih tertarik untuk datang ke counter Anda.

  1. Buy 1 Get 1

Selain potongan harga, Anda juga bisa mencoba strategi promosi beli satu gratis satu. Cara ini juga tidak kalah efisien untuk mengundang audiens datang ke tempat jualan Anda.

  1. Doorprize

Selanjutnya, Anda dapat mempromosikan produk Anda dengan memberikan hadiah tertentu jika pembeli membeli produk Anda. Langkah ini berguna untuk menjaring pembeli secara masif. Misalnya, Anda memberikan tiket liburan gratis kepada pembeli yang beruntung.

  1. Bundling

Bundling adalah Teknik penjualan dengan menyatukan beberapa produk dalam satu paket. Cara ini belakangan cukup populer digunakan oleh perusahaan besar yang menjual berbagai produk. Biasanya, mereka membundling produk yang saling berkaitan. Misalnya, sabun dengan shampoo di bundling dengan harga yang lebih murah jika membeli terpisah.

Itulah perbedaan teknik pemasaran soft selling dan hard selling. Anda bisa menerapkannya dalam bisnis yang Anda kelola.

 

Tags: apa saja Perbedaan teknik pemasaran soft selling dan hard selling Perbedaan teknik pemasaran soft selling dan hard selling

Berikan komentar