Investasi Tanah Kebun VS Investasi Tanah Kapling

Membandingkan investasi tanah kebun vs investasi tanah kapling adalah hal yang sulit. Hal tersebut dikarenakan keduanya adalah jenis investasi yang sama-sama menjanjikan untung berlipat di masa mendatang. Bagaimana tidak, kenaikan harga tanah bahkan jauh lebih signifikan daripada harga emas yang di gadang-gadang sebagai salah satu instrumen investasi riil yang paling berpotensi.

Namun jelas, berinvestasi di bidang properti khususnya tanah juga perlu memiliki pengetahuan khusus. Terutama menyangkut kelebihan dan kekurangannya. Saat anda memilih jenis tanah yang berbeda, maka berbeda pula kelebihan dan kekurangannya. Sebagai contoh, kelebihan dan kekurangan tanah kebun jelas berbeda dengan jenis tanah kapling. Di bawah ini adalah kelebihan dan kekurangan investasi tanah kebun vs investasi tanah kapling yang bisa anda jadikan rujukan.

Kelebihan

Investasi tanah kavling

  1. Capital Gain

Kelebihan pertama dari investasi tanah adalah adanya Capital Gain. Seperti yang sudah anda ketahui, harga tanah terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan rata-rata mencapai 20 hingga 25 persen setiap tahun. Dengan demikian, harga tanah bisa menjadi dua kali lipat dalam 5 tahun ke depan. Maka ada baiknya jika tanah dijadikan sebagai investasi jangka menengah dan panjang supaya retur yang didapatkan menjadi lebih maksimal. Kedua investasi tanah kebun dan kapling memiliki kelebihan ini. Namun tingkat Capital Gain sepertinya lebih menjanjikan mengingat bentuknya yang sudah diolah dan lokasi yang strategis.

  1. Perawatan Murah

Saat memutuskan untuk berinvestasi di bidang tanah, maka anda tidak perlu memikirkan soal biaya perawatannya lagi. Hal tersebut berbeda ketika anda membeli tanah dengan properti bangunan di atasnya. Anda tentu harus mengeluarkan biaya lebih untuk mendukung perawatan gedung di atasnya. Untuk investasi tanah kebun maupun tanah kapling jelas terbebas dari biaya perawatan. Maka kelebihan ini di miliki oleh keduanya.

  1. Nilai Tambah
Baca juga:  Investasi Dollar: Pengertian, Keuntungan, dan Kerugiannya

Baik tanah kebun maupun tanah kapling memiliki nilai tambahnya masing-masing. Nilai tambah adalah nilai yang akan anda dapatkan dengan mengembangkan tanah yang anda miliki. Untuk tanah kapling, anda bisa mengembangkannya dengan mendirikan ruko atau cluster bagi calon perumahan. Sedangkan untuk tanah kebun, mengelolanya menjadi kebun yang produktif tentu akan menghasilkan pemasukan yang signifikan bagi anda, namun sepertinya, tanah kapling lebih menjamin nilai tambah yang lebih besar daripada tanah kebun.

  1. Permintaan vs Persediaan

Karena jumlah tanah tidak bisa tumbuh, maka jelas permintaan akan kebutuhan tanah menjadi semakin meningkat. Keuntungan ini menjadi nilai lebih tersendiri bagi investasi dalam bidang tanah yang tidak dimiliki oleh instrumen investasi lain. Jelas, saat permintaan meningkat, maka harga tawarnya pun semakin meningkat yang berarti anda berpotensi mendapatkan untung lebih banyak dari investasi tersebut.

Kekurangan

  1. Minim Pemasukan

Seperti yang sudah dipaparkan jika retur tanah berdasar pada jingkat Capital Gain yang didapatkan. Maka selain dari faktor tersebut, tanah tergolong sebagai investasi yang minim pemasukan. Kecuali jika anda memang mengolah tanah yang anda miliki dan memanfaatkan nilai tambahnya. Dari segi ini, sepertinya tanah kapling lebih unggul dibandingkan dengan tanah kebun. Hal tersebut dikarenakan tanah kapling memiliki alternatif nilai tambah yang lebih banyak seperti pembangunan rumah, toko, dan bangunan potensial lain.

  1. Harga Mahal

Saat ingin berinvestasi di bidang tanah, maka anda harus menyiapkan modal awal yang tidak sedikit. Anda tentu tahu sendiri betapa mahalnya harga tanah saat ini. Maka tanah kebun memiliki kelebihannya. Anda bisa mendapatkan harga yang lebih rendah dari pasaran jika meminang tanah kebun. Berbeda jika anda memilih untuk membeli tanah kapling yang notabene sudah strategis secara lokasi. Anda akan mendapatkan harga konsumen sehingga kebutuhan modal investasi melonjak lagi.

  1. Tidak Likuid
Baca juga:  Pengertian, Jenis dan Cara Menghitung Total Aset Perusahaan

Kelemahan lain adalah sifat likuid investasi emas yang teropong sangat kecil. Dengan demikian, anda tidak bisa mencairkan tanah yang anda miliki dengan cepat jika memang keadaan mendesak dan membutuhkan dana tunai dengan segera. Maka dari itu tanah tidak cocok dimasukkan sebagai alternatif dana darurat.

  1. Pengeluaran Berlebih

Meskipun tidak membutuhkan perawatan banyak, namun investasi tanah tetap saja membutuhkan biaya banyak. Biaya tersebut bisanya datang dari kebutuhan pajak setiap tahun yang harus anda bayar. Belum lagi jika anda membutuhkan penjagaan dan perawatan untuk kebun anda. Tentu saja hal tersebut akan sangat membebani mengingat pemasukan dari tanah tersebut juga sangat minim. Untuk menyiasatinya, anda bisa kembali menerapkan nilai tambah dengan mengelola baik tanah kebun maupun tanah kapling yang anda miliki. Paling tidak, pemasukan yang anda dapatkan bisa menutup biaya yang harus anda keluarkan tersebut.

Demikian informasi seputar plus minus investasi tanah kebun vs investasi tanah kapling yang bisa anda ketahui. Semoga bermanfaat.

Tags: investasi tanah kebun vs investasi tanah kapling perbedaan investasi tanah kebun vs investasi tanah kapling pilih investasi tanah kebun vs investasi tanah kapling

Berikan komentar