Sebelum Anda melakukan pinjaman di bank, terlebih dahulu Anda harus mengetahui bagaimana cara menghitung bunga pinjaman dan tenor. Pasalnya, setiap kredit memiliki tipe bunga yang berbeda-beda sehingga Anda perlu memastikan bahwa jumlah angsuran kredit yang dibebankan telah sesuai dengan kenyataan. Dengan mengetahui bagaimana cara menghitung bunga pinjaman serta tenor, Anda bisa menganalisis berapa besar angsuran yang harus Anda bayarkan (jumlah pinjaman ditambah bunga) dan berapa lama pinjaman tersebut harus dilunasi.
Ada beberapa tipe bunga yang diberlakukan oleh bank. Namun, ada dua tipe bunga pinjamanan yang paling sering dikenakan kepada para nasabah, yakni bunga flat dan bunga efektif. Cara untuk menghitung masing-masing tipe bunga pinjaman tersebut tentu saja berbeda. Untuk itu, Anda perlu menyimak bagaimana cara hitung dari kedua bunga pinjaman tersebut.
Cara Menghitung Bunga Flat
Cara menghitung bunga flat terbilang cukup mudah dan sederhana. Tipe bunga satu ini bisa Anda temukan pada brosur-brosur kredit kendaraan bermotor dan juga pada kredit tanpa agunan. Pada brosur iklan kredit kendaraan bermotor, terdapat kolom-kolom yang menjelaskan berapa besar angsuran yang harus dibayarkan setiap bulannya hingga akhir masa pinjaman. Pada kredit dengan bunga flat, nilai bunga dan plafon akan dihitung secara proporsional sesuai dengan tenor atau jangka waktu pinjaman.
Agar Anda lebih mudah untuk memahami cara menghitung bunga pinjaman dan tenor pada jenis bunga flat, berikut ini ada sebuah contoh kasus yang bisa Anda pelajari dengan seksama. Pak Andri ingin mengajukan kredit tanpa agunan sebesar Rp 240.000.000 dengan jangka waktu kredit 12 bulan dan bunga pinjaman yang dibebankan adalah sebesar 10% setiap tahunnya secara flat. Maka Pak Andri harus membayar angsuran sebagai berikut:
- Jumlah pinjaman: Rp 240.000.0000
- Bunga per tahun: 10%
- Jangka waktu pinjaman: 12 bulan
- Jumlah angsuran yang harus dibayarkan setiap bulan: Rp 240.000.000/12 bulan = Rp 20.000.000/bulan
- Perhitungan bunga flat: (Rp 240.000.000 x 10%) : 12 bulan = Rp 2.000.000
- Angsuran setiap bulan yang telah ditambah dengan bunga: Rp 20.000.000 + Rp 2.000.000 = Rp 22.000.000
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa setiap bulannya besar angsuran yang harus dibayarkan oleh Pak Andri adalah Rp 22.000.000. Karena tipe bunga yang diberlakukan adalah bunga flat, maka nilai angsuran tersebut tidak akan mengalami perubahan setiap bulannya.
Cara Menghitung Bunga Efektif
Bunga Efektif disebut juga dengan sliding rate. Jenis bunga ini dapat Anda temukan pada pengajuan kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kepemilikan apartemen (KPA).
Biasanya jenis bunga ini diberlakukan pada kredit dengan jangka waktu atau tenor pinjaman yang panjang. Pada bunga efektif, semakin lama angsuran, maka beban bunga yang harus dibayarkan akan semakin berkurang nilainya dan lebih kecil dibandingkan bunga flat. Dengan nilai bunga yang semakin kecil, maka angsuran yang harus dibayarkan setiap bulannya juga akan semakin sedikit. Alasan penerapan bunga ini pada kredit jangka panjang adalah agar pinjaman tidak terburu-buru harus terlunasi, sementara suku bunga tidak begitu besar.
Agar Anda lebih mudah memahami bagaimana cara menghitung bunga pinjaman dan tenor pada jenis bunga efektif, berikut ini terdapat contoh kasus yang dapat Anda pelajari. Pak Adi mengajukan kredit sebesar Rp 240 juta dengan bunga efektif sebesar 10% per tahun dan jangka waktu pinjaman selama 24 bulan atau 2 tahun. Berapakah besar angsuran yang harus dibayarkan Pak Adi setiap bulannya?
Cara menghitung bunga pinjaman dengan menggunakan rumus SP x i x (30/360)
Keterangan:
- SP : saldo pokok pinjaman dari bulan sebelumnya
- i : suku bunga setiap bulannya
- 30 : jumlah hari dalam satu bulan
- 360: jumlah hari dalam setahun
Saldo pokok pinjaman: Rp 240.000.000
Suku bunga efektif: 10% setiap tahunnya
Jangka waktu pinjaman: 24 bulan
- Angsuran Bulan Pertama
Jumlah angsuran: Rp 240.000.000 / 24 bulan = Rp 10.000.000
Perhitungan bunga: Rp 240.000.000 x 10% x (30 hari/360 hari) = Rp 2.000.000
Jadi, angsuran pokok ditambah bunga pada bulan pertama yang harus dibayarkan oleh Pak Adi =
Rp 10.000.000 + Rp 2.000.000 = Rp 12.000.000
- Angsuran Bulan Kedua
Karena Pak Adi telah membayar angsuran pada bulan pertama, maka saldo pinjaman akan dikurangi sebesar jumlah biaya yang dibayarkan sebelumnya. Besar saldo pokok pinjaman yang dibayarkan Pak Adi pada bulan sebelumnya adalah Rp 10.000.000. Maka perhitungan bunga adalah sebagai berikut:
Perhitungan bunga: Rp 230.000.000 x 10% x (30 hari/360 hari) = Rp 1,191,666,67
Dari perhitungan bunga di atas, diketahui bahwa bunga yang harus dibayarkan pada angsuran kedua akan menjadi lebih kecil dari bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan bunga efektif tergantung pada sisa pokok pinjaman pada bulan-bulan berikutnya. Dengan demikian, nilai bunga dan angsuran akan semakin rendah setiap bulan.
Baca juga : Wajib Praktek! Cara Pakai Kartu Kredit Agar Tidak Berbunga
Demikianlah cara menghitung bunga pinjaman dan tenor yang harus Anda ketahui sebelum mengajukan pinjaman pada lembaga keuangan atau bank. Pastikan Anda menerapkan stimulasi perhitungan ini agar biaya yang ditetapkan sesuai dengan kenyataan sehingga tidak membawa masalah di kemudian hari.