Penyebab Saham Turun Naik yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Saham Turun – Ibarat menanam pohon, hasil investasi saham terbesar baru bisa kita nikmati setelah lama memilikinya. Untuk itu yang perlu kita lakukan adalah merawatnya, menyirami setiap hari hingga pohon tersebut tumbuh besar beberapa tahun kemudian.

Sama seperti saham, butuh waktu untuk tumbuh dan berkembang. Ketika kita membeli saham di perusahaan kecil, ibarat seperti kita membeli bibit pohon yang masih kecil, butuh proses yang tidak sebentar untuk menjadi perusahaan besar.

Jadi ketika kita berinvestasi saham di suatu perusahaan, tidak serta merta kita bisa menikmati imbal hasilnya. Butuh waktu dan ‘perawatan’ yang benar terhadap modal yang sudah kita tanam.

Mengapa Harga Saham Bisa Turun Naik?

Harga Saham turun

Harga Saham turun

Dalam dunia bisnis adalah hal lumrah jika harga saham turun naik. Umumnya ini disebabkan oleh faktor permintaan maupun ketersediaan. Semua kemungkinan bisa terjadi, bahkan saham kategori blue chips pun bisa mengalami fluktuasi. Sebaliknya meskipun kategori saham Lapis Tiga, kadang-kadang harganya meroket naik tanpa diduga.

Faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham umumnya ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. Disebut faktor internal jika penyebabnya muncul dari dalam perusahaan itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal penyebabnya muncul dari luar perusahaan.

Saham yang turun naik karena faktor eksternal biasanya lebih sulit diatasi karena cenderung ada kaitannya dengan ekonomi makro. Jadi faktor eksternal-lah yang lebih dominan jadi penyebab fluktuasi harga saham.

Lebih lanjut mari kita bahas lebih rinci penyebab saham turun naik berikut ini.

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Mata Uang Asing Mengalami Fluktuasi

nilai tukar rupiah

nilai tukar rupiah

Lemahnya nilai tukar / kurs rupiah terhadap dollar atau mata uang asing lainnya menjadi salah satu penyebab fluktuasi harga saham. Konsekuensi dari fluktuasi nilai tukar rupiah tersebut akan membawa dampak postif maupun negatif pada perusahaan, terlebih jika perusahaan tersebut mempunyai beban utang dalam bentuk mata uang asing.

Baca juga:  Mengintip Rahasia Kesuksesan Susu Mbok Darmi, Anda Wajib Tahu!

Akibat melemahnya kurs tentu perusahaan yang memiliki beban utang mata uang asing akan merugi. Nilai tukar rupiah yang melemah membuat biaya operasional perusahaan akan bertambah, otomatis ini membuat harga saham yang ditawarkan menjadi turun.

Ambil contoh saja kurs rupiah melemah terhadap dollar. Kondisi ini menyebabkan harga saham di IHSG (Indeks Harga Saham gabungan) ikut melemah.

Rumor dan Sentimen Pasar

Jika di media daring ada istilah hoax, maka pasar saham akrab dengan rumor atau info manipulatif. Entah sekedar isu atau fakta, munculnya berita-berita tersebut kerap menjadi penyebab harga saham turun naik.

Satu contoh, direksi atau CEO dari perusahaan “A” membuat statement positif atau negatif, maka harga saham di perusahaan CEO tadi akan terkoreksi. Bisa naik tiba-tiba atau justru terjun bebas.

Kasus seperti ini sering menjadi pertimbangan para investor untuk memutuskan, apakah akan mengambil atau melepas saham perusahaan tersebut. Kadang pemain saham pemula kurang menyadari risiko ini karena ‘buta’ dengan kondisi internal perusahaan.

Kondisi Fundamental Ekonomi Makro

Imbas langsung terhadap turun naiknya saham perusahaan juga disebabkan kondisi fundamental ekonomi makro, contohnya yaitu:

  • Kebijakan dari Bank Central Amerika (Federal Reserve) yang mengakibatkan suku bunga naik turun.
  • Suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) tidak stabil sehingga berdampak langsung pada kurs rupiah terhadap dollar AS.
  • Ketidakstabilan kondisi ekonomi makro akibat tingkat inflasi.
  • Faktor keamanan (kerusuhan, goncangan politik) yang mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran.

Perlu diketahui bahwa pergerakan harga saham erat hubungannya dengan tingkat suku bunga perbankan. Misalnya, ketika suku bunga perbankan naik cukup signifikan, maka harga saham di lantai bursa akan menurun drastis. Hal ini disebabkan adanya dua kemungkinan berikut ini:

  • Pertama, biasanya investor sangat jeli memantau suku bunga perbankan. Begitu tingkat suku bunga perbankan melejit, para investor ramai-ramai mengalihkan investasinya ke instrumen perbankan, misalnya deposito.
Baca juga:  4 Ide Bisnis Kreatif dalam Bidang Pertanian dengan Prospek Baik

Logikanya sederhana, ketika suku bunga naik maka investor bisa meraup untung lebih besar dibanding berinvestasi saham yang sifatnya cenderung spekulatif.

  • Yang kedua ini berlaku untuk perusahaan. Saat suku bunga perbankan naik ,biasanya perusahaan akan meminimalkan kerugian dari meningkatnya biaya operasional. Ini hampir pasti terjadi pada perusahaan yang memiliki utang kepada perbankan.

Manipulasi Pasar

Penyebab saham turun naik berikutnya yaitu faktor manipulasi pasar. Bahkan dampak dari manipulasi pasar ini sangat signifikan terhadap harga saham di bursa efek. Apa yang dimaksud dengan manipulasi pasar?

Biasanya manipulasi pasar hanya dilakukan oleh investor yang memiliki modal besar dan berpengalaman. Mereka dengan sengaja memanipulasi kondisi tertentu dengan cara memanfaatkan media massa. Tujuan mereka sangat jelas yaitu menurunkan atau bahkan mendongkrak harga saham.

Solusi

Selain 4 penyebab saham turun naik diatas, ketidakstabilan harga saham juga bisa dipicu oleh kebijakan tertentu dari pemerintah atau bahkan proyeksi kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Apapun penyebabnya, jika Anda seorang pemain saham sangat penting terus waspada dan aktif memantau pergerakan harga saham. Dengan cara tersebut paling tidak faktor-faktor risiko dan potensi kerugian dapat diminimalkan.

 

 

Tags: faktor yang menyebabkan Saham Turun Penyebab Saham Turun

Berikan komentar