Bagi Perusahaan yang sedang berkembang tentu wajib mengetahui apa itu pengertian EAM. Sistem management asset ini bisa Anda dapatkan dalam bentuk software untuk memudahkan kinerja perusahaan Anda. Namun masih banyak yang belum mengetahui apa itu pengertian EAM. Berikut pengertian, sejarah dan alasan harus menggunakan EAM.
Pengertian EAM
Enterprise asset management atau EAM merupakan sistem management yang melibatkan sebuah pengelolaan dan juga pemeliharaan aset fisik dari suatu organisasi atau perusahaan di sepanjang siklus hidup pada setiap asset yang dimiliki. EAM akan digunakan untuk membantu merencanakan, memaksimalkan, menjalankan, dan juga melacak dari sebuah kegiatan pemeliharaan yang sangat diperlukan dengan prioritas, menggunakan keterampilan, menggunakan bahan, alat, dan juga informasi yang memang terkait. EAM ini juga mencakup desain, sebuah konstruksi, commissioning, sebuah operasi, pemeliharaan dan juga penonaktifan ataupun penggantian di pabrik baik peralatan, dan juga fasilitas.
Yang dimaksud dengan “Enterprises” pada pengertian EAM sendiri mengacu kepada ruang lingkup sebuah aset yang ada dialam sebuah perusahaan yang ada di seluruh departemen, lokasi, fasilitas, dan juga berpotensi untuk mendukung berbagai fungsi bisnis misalnya, finance dan juga GL, SDM dan juga Penggajian. Berbagai aset akan dikelola oleh sebuah perusahaan modern saat ini. Aset bisa berupa aset tetap seperti halnya bangunan, pabrik, mesin ataupun aset bergerak seperti halnya kendaraan, kapal, peralatan yang bergerak dan lain sebagainya. Manajemen dari siklus hidup sebuah aset fisik bernilai tinggi akan sangat memerlukan perencanaan dan juga pelaksanaan pekerjaan yang sangat regresif.
Hal tersebut tentu akan membuat sebuah perusahaan membutuhkan sustem EAM yang paten agar management asset bisa terpantau oleh departemen yang khusus menangani hal ini.
Sejarah dan Keunggulan EAM
Pengertian EAM sendiri pertama kali muncul sebagai perpanjangan dari sebuah sistem yang sudah dibuat sebelumnya, sebelumnya EAM disebut manajemen pemeliharaan terkomputerisasi atau CMMS yang biasanya banyak didefinisikan sebagai sebuah sistem komputerisasi untuk pemeliharaan sebuah aset fisik. Seiring dengan perkembanga teknologi, CMMS ini jarang digunakan dan banyak perusahaan lebih memilih sistem komputerisasi EAM karena lebih simple dan mudah digunakan.
Dulu sistem CMMS dengan banyaknya variasi, menjadi satu-satunya sistem untuk bisa memanage satu atau lebih aset. Sistem CMMS ini sendiri mampu mendukung sebuah penyimpanan data dari aktivitas maintenance, seperti halnya pembelian sparepart dan juga kontrol penyimpanan. CMMS mampu membantu didalam warehouse dan juga procurement management.
Akan tetapi, didalam 10 tahun terakhir ini, maintenance management bagi beberapa organisasi besar yang bergantung kepada adanya aset fisik sudah semakin lebih kompleks dan juga mewajibkan adanya beberapa integrasi dengan beberapa area bisnis yang lainnya didalam sebuah perusahaan. Sistem EAM juga akan sangat membantu didalam mengatur aset, sebuah pekerjaan, kumpulan tenaga kerja, sebuah proyek, kegiatan inspeksi, material, juga pelaporan dan kelangsungan yang ada didalam sebuah perusahaan. Sistem EAM juga akan terintegrasi dengan sebuah sistem perencanaan dan juga manajemen keuangan. Interaksi yang memang jauh lebih luas yang akan memungkinkan organisasi mengadaptasi dari pendekatan holistik dan juga integral sehubungan dengan adanya maintenance.
Sistem EAM akan memberikan banyak manfaat langsung, yang tidak pernah ditawarkan oleh sistem CMMS, didalam 4 area ini:
- Return on Assets atau ROA: kebanyakan dari sistem EAM akan menyediakan sebuah software inventory yang sanga dinamis dan juga terhubung dengan berbagai data yang sudah di-input ke dalam sebuah sistem. Misalnya, ketika ada sebuah inspeksi, data yang akan di-input ke dalam sebuah sistem mampu digunakan oleh sebuah software inventory agar bisa mengukur kebutuhan dari sparpart. Software-nya juga akan menugaskan beberapa orang yang memang terkait untuk mempertimbangkan membeli suku cadang itu.
- Asset darurat: salah satu superior dari EAM ialah kemampuannya didalam memprediksi berbagai asset failure ataupun asset fault, sehingga Anda bisa mengurangi kejadian down time yang tidak pernah terduga, meningkatkan dari hasil produktivitas, mengurangi berbagai biaya emergency dan juga menawarkan peace of mind bagi sebuah organisasi atau perusahaan, para klien dan juga para stakeholder-nya.
- Perubahan padaregulasi: sistem EAM juga memiliki fitur otomatisasi, sehingga ketika ada sebuah perubahan regulasi, sistem secara otomatis akan memperingatkan semua orang yang terkait mengenai berbagai isu potensial ataupun peralatan dan juga proses yang tak tunduk kepada regulasi. Untuk setiap organisasi, perubahan regulasi adalah sebuah proses yang sangat kompleks yang akan melibatkan begitu banyak peninjauan dan juga perubahan pada rencana kerja yang memang sudah dibuat ataupun kegiatan yang memang sudah berjalan. Semua proses ini juga menghabiskan begitu banyak waktu dan juga biaya. Sistem EAM bisa secara signifikan akan mengurangi waktu yang akan terbuang tidak terlihat produktif dan juga jumlah tenaga kerja yang memang diperlukan didalam sebuah proses.
- Kejelasan pada data: Selain sangat menghemat waktu, kemudahan didalam mengakses semua data akan sangat membantu didalam pengambilan sebuah keputusan, yang prosesnya memang mudah dan sangat cepat untuk bisa diaudit.
Dengan ada banyaknya keunggulan pada sistem managemen EAM membuat banyak perusahaan lebih memilih menggunakan sistem ini. Namun masih saja ada perusahaan yang belum menggunakan sistem ini karena belum memahami apa yang dimaksud dengan pengertian EAM.