5 Cara Membeli Reksadana Yang Tepat dan Cepat

Cara membeli reksadana – Untuk bisa memulai berinvestasi langkah yang tepat adalah dengan membelinya. Begitu pula dengan reksadana ini. Reksadana adalah investasi yang populer di kalangan masyarakat. Di kota-kota besar investasi reksadana sangat diminati.  Tidak hanya diminati khusus profesional saja namun juga diminati oleh pemula. Mengapa reksadana ini populer?, alasannya adalah karena mudah dilakukan.

Investasi adalah menanamkan modal pada jenis usaha atau perusahaan tertentu. Pada, investasi reksadana, dana yang Anda tanam di reksadana akan dimainkan oleh manajer investasi sehingga tugas Anda adalah mengawasi kerja manajer investasi tersebut, bagaimana cara si manajer tersebut memainkan dana yang Anda investasikan tersebut. Ketika Anda bermain saham sendiri, Anda harus mengetahui pasar saham. Khusus pemula memang disarankan untuk memilih reksadana saja, sebab lebih mudah dijalankan. Untuk bisa menanam dana di reksadana Anda harus membeli reksadana terlebih dahulu. Simak cara membeli reksadana yang baik dan benar berikut ini:

Memilih Bank

Memilih Bank

Memilih Bank

Cara membeli reksadana yang pertama adalah Anda harus memilih bank yang sudah terpercaya dalam memberikan reksadana ini. Untuk bisa menentukan bank yang benar-benar terbaik dalam memberikan layanan reksadana Anda bisa mencari rekomendasi dari teman yang sudah pernah berinvestasi dengan reksadana ini. Namun jika Anda belum menemukan rekomendasi bank yang tepat, bisa membuka mesin pencarian kemudian Anda bisa menulis reksadana bank, nanti Anda bisa menemukan daftar bank yang memberikan reksadana terbaik. Khusus pemula ada baiknya Anda memilih bank yang sudah ternama dalam memberikan reksadana agar lebih aman dan terpercaya.

Pahami Prospektus

Prospektus

Prospektus

Untuk bisa mengetahui informasi reksadana ini Anda bisa membaca prospektus. Cara mengetahui propektus adalah bisa melihat di situs bank tersebut. Setiap bank pasti sudah memiliki situs websitenya masing-masing. Isi prospektus adalah memberikan jenis produk reksadana yang bisa dipilih, manajer investasi yang ingin Anda pilih, cara pembelian dan penjualan produk reksadana, bank kustodian dan lain sebagainya. Memilih manajer investasi ini sangat penting sebab manajer tersebutlah yang akan mengelola dana Anda. Pastikan manajer yang Anda pilih itu sudah terdaftar di OJK.

Baca juga:  Investasi Emas atau Dollar, Mana Yang Lebih Baik dan Menguntungkan?

Memilih Produk Reksadana

 

Di Indonesia ada 800 lebih produk reksadana yang bisa Anda pilih. Tentunya 800 produk tersebut tidak bisa Anda pilih semua, namun pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan finansial Anda. Cara tepat untuk memilih produk reksadana yang bisa Anda pilih adalah carilah informasi setiap produk yang ditawarkan tersebut. Produk reksadana ini terbagi menjadi dua macam yaitu konvensional dan juga terstruktur. Jenis yang konvensional terbagi menjadi empat produk yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan, reksadana dana saham, dan reksadana dana campuran. Sedangkan yang terstruktur ini memiliki  tiga produk reksadana yaitu reksadana terproteksi, reksadana dengan penjaminan dan juga dana indeks.

Produk Reksadana

Produk Reksadana

Produk reksadana yang tepat untuk pemula adalah reksadana pasar uang. Alasan mengapa produk reksadana ini cocok bagi pemula adalah sifatnya yang konservatif, risiko rendah dan volatilitas tidak tinggi. Volatilitas sendiri sangat penting untuk diperhatikan bagi pemula yang mana bisa mengukur seperti apa mood pasar dengan mengukur standar deviasi atau melihat perubahan harga selama waktu yang sudah ditentukan. Likuiditas dari reksadana pasar uang pun sangat tinggi sehingga dana bisa keluar masuk tanpa jangka waktu yang ditentukan.

Syarat Administrasi

melengkapi administrasi

melengkapi administrasi

Cara membeli reksadana selanjutnya melengkapi syarat administrasi. Anda harus melampirkan KTP dan juga NPWP. Memang NPWP ini sangat penting untuk mengajukan reksadana. Jika syarat Anda sudah lengkap, Anda bisa datang ke bank yang sudah Anda pilih di bagan customer service. Peraturan bank yang harus Anda patuhi adalah harus membuka rekening di bank tersebut. Memang customer service ini tidak begitu pawai dalam menjelaskan reksadana, namun nantinya Anda akan bertemu dengan manajer investasi yang akan lebih piawai menjelaskan kepada Anda.

Baca juga:  Cara Menabung Emas di Pegadaian dan Syarat Pencairannya

Portofolio

Portofolio adalah hal yang penting dalam reksadana yang mana menjadi kumpulan reksadana yang dikumpulkan sekaligus menjadi satu. Investor bisa membeli beberapa reksadana dengan tujuan jika ada reksadana yang kurang bagus, produk yang lainnya bisa menutupinya. Manajer investasi akan menyarankan berapa alokasi dana yang Anda tanam di beberapa reksadana tersebut. Namun untuk pemula sebaiknya cukup satu reksadana saja yang Anda ikuti agar fokus tidak terpecah, barulah jika Anda sudah tahu bagaimana cara kerja reksadana, Anda bisa menambah produk reksadana tersebut sesuai dengan finansial Anda. Untuk minimal dana yang bisa Anda tanam di reksadana ini mulai dari 100 ribu rupiah. Sangat terjangkau sekali bagi anak muda yang menginginkan investasi jangka pendek maupun jangka panjang.

Demikianlah beberapa cara membeli reksadana yang patut Anda perhatikan, semoga informasi ini bermanfaat.

Tags: cara membeli reksadana cara membeli reksadana BCA cara membeli reksadana manulife cara membeli reksadana schoder cara membeli reksadana syariah

  1. author

    Yudha Kusuma6 tahun agoBalas

    sepertinya harus mulai belajar investasi untuk masa depan. Klo NPWP itu diwajibkan berarti harus bikin dulu NPWP nya, untuk persyaratan bikin NPWP itu apa aja soalnya kan ada bbeberapa hal yang tidak memungkinkan sesorang untuk tidak membuat NPWP???

    • author

      carainvestasibisnis6 tahun agoBalas

      setiap warga memang wajib memiliki NPWP pribadi asalkan penghasilannya diatas 5 juta/bln (klo ga salah, silahkan cek di pajak.go.id). Bikinnya mudah kok bahkan bisa secara online, yg penting setelah punya NPWP jgn lupa untuk melaporkan SPT tahunan hehehe. Klo untuk NPWP perusahaan beda lagi, nanti bikinnya klo sdh punya usaha aja :-).

Tinggalkan Balasan ke Yudha Kusuma Batalkan balasan