Peluang Usaha Budidaya Jamur Tiram dan Analisis Usahanya yang Penting Diketahui

Peluang usaha budidaya jamur tiram masih terbuka dengan lebar. Terlebih lagi saat ini jumlah penikmat jamur semakin bertambah karena bisa diolah menjadi berbagai macam olahan yang enak dan menggiurkan. Melihat peluang tersebut, Anda bisa menjadikan bisnis jamur sebagai alternative usaha yang menjanjikan. Saat ini pemerintah sedang menaruh perhatian khusus ke berbagai macam sektor yang sifatnya nonformal karena mampu bertahan dalam kondisi krisis ekonomi. Selain itu dengan membuka bisnis akan mampu mengurangi jumlah pengangguran sehingga pemerintah akan sangat mendukung sekali pengusaha yang akan berbisnis ini. Bagi Anda yang tertarik untuk memanfaatkan peluang usaha budidaya jamur, simak analisis usahanya  berikut ini:

Modal Awal

Modal awal

Saat akan memanfaatkan peluang usaha budidaya jamur, yang harus Anda siapkan adalah modal awalnya.  Modal ini merupakan peralatan awal yang harus ada saat merintis bisnis jamur pertama kali. Simak moda awal yang harus Anda siapkan berikut ini:

No Modal Biaya
1 Sewa lahan untuk perkembangbiakan Gratis
2 Pembuatan rumah jamur Rp3,500,000
3 Tangki sprayer Rp450,000
4 Termometer Rp100,000
5 Barometer Rp150,000
6 Steamer Rp300,000
TOTAL Rp4,500,000

Dari rincian modal di atas bisa disimpulkan bahwa untuk menggeluti bisnis jamur ini tidak memerlukan modal dan biaya yang besar, meski begitu ada beberapa pertimbangan yang harus Anda perhatikan saat menyiapkan modal awal tersebut. Yang pertama adalah sewa lahan. Jika Anda belum memiliki tempat yang tepat untuk melakukan budidaya jamur, Anda harus menyewanya agar perkembangbiakan menjadi maksimal. Anda bisa menyewa lahan yang bisa dijadikan sebagai kumbung jamur.

Untuk sekali budidaya Anda membutuhkan modal 4,5 juta rupiah sehingga jika budidayanya bagus kelopak jamur bisa mengembang dengan sempurna sehingga beratnya akan menjadi maksimal. Anda juga harus menyiapkan termometer dan barometer. Termometer ini digunakan pada steamer untuk memastikan jika baglog jamur proses pemasakannya matang. Jika kurang matang, baglog akan mudah terkontaminasi dengan bakteri yang tidak diharapkan. Kehadiran bakteri akan membuat jamur tidak bisa berkembang sebagaimana mestinya dan rentan mengalami pembusukan. Barometer juga digunakan untuk menghitung tekanan udara yang ada di dalam kumbung jamur.

Baca juga:  6 Tips Memulai Bisnis Catering Rendah Lemak

Biaya Operasional

Selain modal awal, hal yang harus Anda persiapkan adalah biaya operasional. Biaya operasional ini dihitung 4 bulan ke depan alasannya adalah umur dari baglog tersebut biasanya 4 sampai dengan 5 bulan saja. Simak biaya operasional yang harus dikeluarkan berikut ini:

No Modal Biaya
1 Baglog 1.000 pcs (@2.500  x 1000) Rp2,500,000
2 Tenaga kerja (1.000.000 x 4) Rp4,000,000
3 Listrik, air, dan lain-lain (150.000×4) Rp600,000
4 Transport (200.000 x 4) Rp800,000
5 Pemasaran (125.000 x 4) Rp500,000
TOTAL Rp8,400,000

 

Karena masih pemula, Anda bisa memulainya dengan 1.000 baglog terlebih dahulu. Jika Anda masih menganggap biaya tersebut masih besar, Anda bisa mengubahnya menjadi 500 baglog. Melihat biaya operasional di atas, bisa disimpulkan bahwa dalam satu bulan biaya operasional yang harus dikeluarkan sebesar 2,1 juta rupiah. Semakin banyak baglog yang harus Anda budidayakan maka semakin besar biaya operasional yang harus Anda keluarkan. Sedangkan untuk Anda yang akan menggeluti bisnis ini tidak bisa dilakukan seorang diri, terlebih lagi jika melayani pemesanan ke luar kota  tetap membutuhkan karyawan untuk membantu Anda.

Estimasi Pendapatan atau Keuntungan

Membahas tentang peluang usaha budidaya jamur, tidak akan lengkap jika tidak membicarakan estimasi pendapatan atau keuntungan. Untuk pemula ini biasanya dari 1 baglog akan menghasilkan 0.42 kg jamur tiram. Sayangnya tidak semua baglog bisa ditumbuhi jamur dengan baik dimana hanya tersisa 800 sampai dengan 900 baglog yang bisa dipanen saja. Sehingga jika dihitung 0.42 kg x 900 = 378 gram jamur.

Saat ini pasaran harga jamur tiram ke pengepul mulai dari 16 ribu, sedangkan jika dijual secara eceran harga perkilo gramnya mulai dari 20 ribu rupiah. Sehingga laba kotor yang didapatkan adalah 378 x 16.000 = Rp6.048.000. Itu baru satu kali panen saja, sedangkan dalam satu baglognya bisa dipanen maksimal 7 kali sehingga keuntungan yang Anda dapatkan akan berkali-kali. Untuk laba bersihnya Anda akan mendapatkan keuntungan yang lumayan yaitu Rp6.048.000 – Rp2.100.000 = Rp3.948.000.

Baca juga:  Langkah-langkah dan Rincian Biaya Memulai Bisnis Travel Wisata

Untuk mengembalikan modal dan biaya operasional keseluruhan Anda bisa menutupinya dengan beberapa kali panen. Misalnya jika pada panenan berikutnya hasil dan juga harga jualnya sama maka dalam 7 kali Anda akan mendapatkan laba bersih yang menggiurkan yaitu Rp6.048.000 x 7= Rp42.336.000 kemudian Anda mengurangkannya dengan biaya operasional dalam 4 bulan dengan modal awal (Rp8.400.000 + Rp4.500.000 = Rp12.900.000) maka laba bersihnya sebesar Rp29.436.000.

Sangat menggiurkan bukan? Untuk bisa menggeluti bisnis budidaya jamur selanjutnya modal awal yang harus Anda keluarkan tidak sebanyak saat pertama kali mendirikan bisnis ini, namun jika ingin menambah jumlah baglog maka biaya operasional Anda bisa bertambah. Selama harga jamur tiram perkilogram tidak turun, bisnis ini akan tetap menggiurkan untuk digeluti.

Peluang usaha budidaya jamur tiram akan tetap menggiurkan digeluti di tahun 2019 ini dikarenakan keuntungannya begitu menggiurkan, terlebih lagi cara budidayanya tidak ribet sehingga para pemula cocok untuk menggelutinya.

Tags: cara usaha budidaya jamur tiram Peluang usaha budidaya jamur tiram tips usaha budidaya jamur tiram usaha budidaya jamur tiram

Berikan komentar