Pebisnis Muda Indonesia Dengan Omset Ratusan Juta yang Inspiratif

Pebisnis muda indonesia dengan omset ratusan juta – Sukses tidak hanya milik orang tua saja, namun sukses kini banyak yang dimiliki oleh anak-anak muda yang ada di Indonesia. Melalui bisnisnya mereka mampu meraup omset ratusan juta. Sukses juga milik mereka yang mau berjuang, mau berusaha keras, mau berpikiran positif, mau bergerak melangkah lebih maju. Sukses tidak akan menjadi milik mereka yang malas dan berpikiran sempit. Agar Anda lebih semangat dalam menekuni dunia bisnis, simak cerita inspiratif dari pebisnis muda Indonesia dengan omset ratusan juta berikut ini :

Daftar Isi

David Yuwono

Pebisnis muda Indonesia dengan omset ratusan juta yang pertama adalah David Yuwono. Tidak tanggung-tanggung, di usianya yang saat ini menginjak 28 tahun, dia sudah banyak makan garam dalam dunia bisnis. Saat ini David berkutat dalam bisnis tas denim dengan nama Dry Bag. Bisnis ini digelutinya sejak tahun 2011 silam. Tas Denim yang dibuatnya terinspirasi dengan fashion dengan bahan denim saat itu. Sejak saat itu dia mulai mengaplikasikan bahan denim untuk menjadi tas. Keunikan dari tas yang dibuatnya adalah tasnya anti air dan juga anti api sehingga tidak akan mudah basah dan terbakar. Usahanya tidak berjalan dengan mulus namun kegagalan demi kegagalan dia hadapi mulai dari kritik dari konsumen dan pengemasan yang kurang berkelas. David pun berbenah diri. Dari modal awal 800 ribu, kini David sudah bisa meraup omset 100 juta untuk setiap bulan nya.

Yasa Paramita Singgih

Pebisnis muda kedua yang sukses meraup ratusan juta per bulan adalah Yasa Paramita Singgih. Dengan bisnis Mens Republic nya, Yasa mampu meraup omset hingga 200 juta per bulan nya. Yasa memutuskan untuk berbisnis sejak usia 15 tahun. Saat itu ayah Yasa sedang sakit, kemudian ayah Yasa menolak untuk berobat. Ayah nya bilang daripada uangnya untuk berobat, lebih baik uang itu digunakan untuk biaya sekolah anak-anak. Akhirnya Yasa pun memutuskan untuk tidak meminta uang saku kepada kedua orang tuanya lagi dan mulai berbisnis. Awalnya Yasa pergi ke grosir baju di Jakarta, dengan keberaniannya dia meyakinkan kepada penjual agar mau mempercayainya sebagai reseller baju di grosir itu. Yasa juga menjelaskan jika baju itu laku, baru dia sanggup membayar baju tersebut.

Berbagai macam pengalaman pahit pun dia alami. Salah satunya adalah rugi mencapai 100 juta rupiah. Penghitungan yang kurang tepat membuat Yasa harus merugi. Meski begitu Yasa tidak kapok, dia terus berusaha mengembangkan bisnisnya. Kerja kerasnya pun tidak sia-sia. Dengan Mens Republic nya, Yasa mampu menjual berbagai macam perlengkapan pria mulai dari celana dalam, jaket dan juga sandal khusus pria.

Aprie Angeline

Merasa salah jurusan, membuat Aprie Angeline menekuni bisnis. Saat itu Aprie masuk di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Gadjah Mada. Namun baru masuk di semester pertama Aprie tidak menemukan kecocokan antara fakultas tersebut dengan dirinya. Parahnya lagi Aprie tidak berani untuk berterus terang kepada kedua orang tuanya. Akhirnya Aprie melampiaskan ketidak kuatannya di fakultas dengan berbisnis. Saat itu Aprie juga menjalani syuting dan modeling, namun dia merasakan kecocokan nya ada di dunia bisnis.

Aprie Angeline

Bisnis pertama yang digelutinya adalah bisnis pakaian dan sepatu. Namun banyak keluhan yang dilontarkan oleh konsumen membuat Aprie berubah haluan menjadi reseller kosmetik. Seiring dengan banyaknya konsumen yang puas dengan kosmetik yang dijualnya, Aprie pun memiliki inisiatif untuk menjual produknya sendiri. Produk yang dijualnya saat itu adalah shampoo. Menggunakan bahan herbal, produk shampoo buatan Aprie ini diminati banyak orang. Dengan mengusung brand Angeline Hair Treatment atau AHT, modal yang tadinya hanya 10 juta rupiah mampu menghasilkan omset sebesar 230 juta rupiah setiap bulan nya.

Demikianlah kisah pebisnis muda Indonesia dengan omset ratusan juta, semoga kisah nya memberikan semangat buat Anda yang sedang merintis bisnis.