Cara Budidaya Pisang Ambon – Siapa yang tak tahu dengan jenis pisang yang satu ini?. Ya, pisang ambon merupakan salah satu jenis pisang yang cukup banyak digemari karena ukurannya yang cukup besar dan tidak berbiji. Ditambah lagi dengan rasa manis yang menggugah selera, mampu membuat jenis pisang ini selalu cocok untuk dimakan sebagai pencuci mulut. Tak heran jika banyak pengusaha yang mulai melirik bisnis yang satu ini.
Persiapkan Bibit untuk Budidaya Pisang Ambon
Terdapat 3 model bibit yang bisa Anda pilih untuk budidaya pisang ambon yakni bibit pisang anakan kecil, dewasa maupun bonggol. Bibit jenis dewasa seperti namanya, bibit tersebut bentuknya adalah pohon pisang yang sudah dewasa. Bibit jenis ini sangat cocok untuk mengisi kebun dalam jumlah terbatas. Umumnya jumlah tanaman pisang yang ditanam adalah sedikit. Untuk mendapatkan bibit jenis ini, cukup congkel anakan pisang yang memiliki tinggi kurang lebih 1 meter dengan linggis. Lakukan secara hati-hati agar bagian bonggol tidak rusak. Pilih bibit dengan daun yang tidak terlampau besar dan lebar atau yang biasa dikenal dengan istilah daun pedang.
Lalu jenis bibit yang kedua adalah anakan dengan tinggi 30 hingga 40 cm. Pastikan bibit anakan tersebut didapat dari induk yang sehat dan subur pula. Sebab umumnya induk dan anakan memiliki sifat yang sama. Khusus untuk bibit yang kecil 30 – 40 cm inilah, Anda perlu menyiapkan polybag ukuran 5 kg. Isi dengan tanah dan pupuk 1:1. Coba isikan hingga 2/3 bagian dari polybag yang telah disiapkan sebelumnya. Lubangi tepi polybag untuk keluar masuknya udara. Tancapkan anakan tersebut kemudian taruh ditempat yang teduh dan tunggu hingga tumbuh dalam kurun waktu 1 minggu.
Persiapkan Lahan
Langkah selanjutnya dalam cara budidaya pisang ambon selanjutnya adalah dengan mempersiapkan lahan. Berikut ini persiapan lahan untuk pohon pisangnya.
- Lokasi yang Baik
Lokasi yang baik disini maksudnya adalah lahan yang cukup gembur, memiliki intensitas cahaya yang cukup baik. Hal ini diperlukan untuk tumbuh kembang tanaman pisang itu sendiri.
- Atur Jarak Tanam
Bibit pisang yang mulai tumbuh dewasa di polybag, pisahkan kemudian tanam pada lahan yang tersedia. Pastikan jarak tanam adalah 2 – 3 meter tergantung besar kecilnya tanaman tersebut.
- Buat Saluran Irigasi yang Baik
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam cara budidaya pisang ambon adalah dengan memperhatikan saluran irigasinya. Anda perlu membuat sebuah parit kecil yang nantinya dapat digunakan sebagai saluran irigasi dan pengendalian saat air hujan tiba. Jika memungkinkan, buatlah parit dengan kedalaman 30 cm secara membujur dan melintang di lahan Anda.
- Gunakan Pupuk Dasar dengan Tepat
Hal lain yang perlu dipertimbangkan sebagai cara budidaya pisang ambon adalah pemilihan pupuk yang tepat. Anda bisa menggunakan kompos trichoderma pada lahan pisang tadi. Caranya cukup gali lubang taman dengan total dimensi 50 cm, lebar 50 cm dan kedalaman 50 cm. Tambahkan pupuk seberat 10 kg per lubang untuk pertumbuhan yang maksimal.
Perlu diketahui juga bahwa pisang sangat cocok pada PH 5.4 sampai pH 7. Namun jika pH terlalu masam, sebagai contohnya pH3, maka Anda bisa menambahkan kapur pertanian dolomite yang difungsikan untuk menaikkan PH tanah tersebut.
Analisa Keuntungan Budidaya Pisang Ambon
Sebagai contoh, kita akan mengambil luasan lahan 1000 m2 yang nantinya akan ditanami bibit pisang 250 buah bibit. Biaya pertama yang hendak dikeluarkan adalah biaya bibit itu sendiri. Sebagai contohnya jika harga bibit adalah Rp 2500,- per buah maka akan memerlukan total biaya untuk pembibitan sebesar Rp 625.000,-. Biaya tersebut tergolong murah karena sudah mencakup pengadaan pupuk, polybag, pekerja yang diperbantukan dan sebagainya. Sementara untuk tukang yang akan menggarap lahan kurang lebih Rp. 200.000,- untuk 1 atau 2 tenaga kerja. Yang mereka lakukan adalah dengan membuat parit serta mempersiapkan 10 kg biaya pupuk dasar per lubang tanam. Sedangkan untuk total keseluruhan pengerjaan, membutuhkan setidaknya 100 karung pupuk. Maka total biaya yang harus dikeluarkan kurang lebih Rp 600.000,-. Kemudian biaya perawatan lahan kurang lebih 50.000 per bulannya.
Selain itu, Anda juga masih membutuhkan pupuk tambahan sebanyak 2X dalam setahun dengan total biaya mencapai 1.2 juta. Selanjutnya hal yang perlu dibahas adalah estimasi panen pisang ambon. Sebagai gambaran, untuk budidaya pisang 250 pohon, maka kita dapat mengestimasikan bahwa 10% nya mati karena gagal panen. Maka secara otomatis kita akan mendapatlam 225 tandan pisang di lahan seluas 1000m2.
Untuk harga jual pisangnya sendiri adalah Rp 35.000,- per tandan, maka total panen yang diperoleh kurang lebih Rp 7.875.000,-. Maka jika dikurangi dengan total biaya, maka keuntungan yang didapatkan kurang lebih Rp Rp 4,7 jutaan. Secara sederhana, jika Anda memiliki lahan seluas 1000 m2, maka keuntungan yang didapatkan berkisar Rp 47.7 juta di tahun pertama.
Nah semoga, cara budidaya pisang ambon dan analisa keuntungan di atas dapat menginspirasi Anda semua.
Tags: bagaimana cara budidaya pisang ambon cara budidaya pisang ambon cara budidaya pisang ambon 2019