Strategi Untuk Menyikapi Perubahan Kebutuhan Bisnis di Tengah New Normal

Para pelaku bisnis dituntut untuk bisa menyikapi perubahan kebutuhan bisnis di tengah New Normal. Kebijakan New Normal yang diambil oleh pemerintah menjadi pertanda dimulainya kembali aktivitas ekonomi yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Selama pandemi Covid-19 pola perilaku konsumen berubah secara drastis. Hal ini diprediksi akan terus berlanjut selama berlangsungnya fase New Normal. Maka dari itu, para pelaku bisnis harus bisa beradaptasi dan menjalankan strategi penjualan yang sesuai dengan perubahan bisnis di fase New Normal. Sebelum menyimak beberapa strategi yang efektif selama periode New Normal, Anda perlu menyimak perubahan perilaku konsumen menyambut New Normal.

Perubahan Perilaku Konsumen di Tengah New Normal

Agar nantinya para pelaku bisnis dapat menyikapi perubahan kebutuhan bisnis di tengah New Normal, Anda perlu menyimak pola perilaku konsumen di fase New Normal berikut ini:

  1. Menjadi Virtual

Meskipun masyarakat sudah bisa mulai melakukan aktivitas di luar rumah, namun interaksi masyarakat masih tetap harus dibatasi. Demikian pula saat hendak berbelanja di pasar ataupun pusat-pusat perbelanjaan, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan. Hal ini membuat banyak orang tetap akan memilih menerapkan pola belanja online di fase New Normal.

  1. Kembali ke Basic

Kondisi yang serba tidak menentu membut banyak orang lebih berhati-hati dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini membuat konsumen lebih mementingkan produk untuk memenuhi kebutuhan dasar dibandingkan memenuhi keinginan semata.

  1. Tetap Memilih Berkegiatan di Rumah

Meski kebijakan New Normal sudah mulai diberlakukan, namun diprediksi masyarakat akan tetap memilih untuk menghabiskan banyak waktunya di rumah, sama seperti saat diperlakukannya PSBB. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus bisa menyikapi perubahan kebutuhan bisnis di tengah New Normal. Salah satu contohnya adalah bisnis restoran yang mengubah pola dine-in menjadi delivery.

  1. Masyarakat Lebih Empatis
Baca juga:  5 Jenis Investasi Untuk Masa Pensiun Wajib Dicoba

Pandemi Covid-19 menimbulkan rasa solidaritas dan kesetiakawanan sosial. Masyarakat cenderung lebih mudah berempati dan peduli pada sesama. Maka dari itu, Anda harus bisa menunjukkan rasa kepedulian dan turut berkontribusi nyata dalam meringankan beban sesama melalui produk-produk yang Anda jual.

Strategi Penjualan yang Efektif Saat New Normal

Strategi Penjualan

Berikut ini beberapa cara menyikapi perubahan kebutuhan bisnis di tengah New Normal:

  1. Melakukan Riset Konsumen

Dengan melakukan riset, pelaku bisnis dapat memahami perubahan selera, daya beli, serta pendapat konsumen tentang produk Anda. Pada saat New Normal, konsumen mungkin akan lebih memilih produk yang tahan dengan harga yang ekonomis. Perubahan prioritas konsumsi tersebut nantinya akan membantu Anda menentukan produk, lokasi, harga, serta pola promosi untuk bisnis Anda di fase New Normal.

  1. Melakukan Evaluasi Produk

Di fase New Normal, konsumen cenderung lebih sensitif terhadap harga dan juga nilai sebuah produk. Karena itulah, pelaku bisnis harus bisa menawarkan promosi yang semenarik mungkin untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang sempat anjlok selama krisis ekonomi yang diakibatkan oleh Covid-19.

Anda harus bisa menyikapi perubahan kebutuhan bisnis di tengah New Normal dengan cara mengevaluasi kembali produk Anda apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pasar ataukah tidak. Apabila belum tepat, maka Anda harus segera melakukan perubahan dan penyesuaian demi menjamin kelangsungan usaha Anda.

  1. Fokus Pada Penjualan Produk Secara Online

Pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku konsumsi masyarakat. Semula masyarakat melakukan transaksi pembelian barang secara konvensional. Namun, kini masyarakat cenderung lebih menyukai berbelanja secara virtual menggunakan gadget yang dimilikinya. Hal ini membuat bisnis e-commerce semakin tumbuh dengan subur.

Untuk menyikapi perubahan kebutuhan bisnis di tengah New Normal, Anda harus bisa lebih fokus memasarkan produk secara daring.  Bagi Anda yang semula hanya menjual produk secara konvensional, maka cobalah untuk mengalihkan fokus berjualan secara online. Anda harus gencar mempromosikan produk melalui berbagai platform media sosial dan website e-commerce. Dengan begitu, diharapkan produk yang Anda tawarkan akan semakin dilirik oleh banyak orang.

  1. Tetap Perhatikan Distributor
Baca juga:  4 Tips Menghindari Investasi Bodong Paling Tepat

Distributor sangat berperan penting dalam proses suplai barang untuk bisa sampai ke tangan konsumen. Seberapa pun bagusnya produk Anda, jika tidak ada peran distributor, maka Anda pun akan kesulitan dalam menyuplai barang ke konsumen. Di fase New Normal, peran distributor sangat diperlukan sehingga Anda tidak akan mengalami kerugian akibat produk yang hanya menumpuk di gudang.

Sebagai produsen, Anda harus tetap memperhatikan para distributor dengan memberikan insentif pada distributor sehingga perputaran barang bisa tetap lancar. Mungkin Anda akan mengalami penurunan laba karena pemberian insentif pada distributor, namun ini lebih baik ketimbang harus menanggung kerugian akibat barang yang banyak menumpuk di gudang.

Demikianlah ulasan mengenai bagaimana menyikapi perubahan kebutuhan bisnis di tengah New Normal. Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Anda.

Tags: bagaimana menyikapi perubahan kebutuhan bisnis di tengah New Normal menyikapi perubahan kebutuhan bisnis di tengah New Normal

Berikan komentar