Sewa Sawah untuk Ditanami, Untungkah? Simak Ulasannya

Sewa sawah untuk ditanami, untungkah? – Sawah menjadi investasi yang menguntungkan. Harga sawah juga semakin hari semakin meningkat sehingga menjadi investasi yang nilainya tidak pernah berkurang. Meski saat ini banyak properti didirikan di lahan sawah tetap saja banyak yang menggantungkan pendapatannya dari hasil menanam dan mengolah sawah yang dimilikinya. Bagi yang tidak memiliki sawah pribadi tidak perlu khawatir karena Anda bisa menyewa sawah untuk ditanami. Yang banyak menjadi pertanyaan sewa sawah untuk ditanami, untungkah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut simak beberapa penjelasan di bawah ini:

Sistem Penanaman dan Bagi Hasil

Sebelum menjawab sewa sawah untuk ditanami, untungkah? Ada beberapa hal yang harus Anda ketahui terlebih dahulu salah satunya adalah sistem bagi hasil sawah. Ada beberapa sistem bagi hasil sawah yang berbeda dimana perbedaan ini sangat tergantung dengan kebijakan yang diberlakukan oleh si pemilik sawah. Berikut ini adalah beberapa sistem bagi hasil yang sering diterapkan dalam penyewaan dan penggarapan sawah yang penting untuk Anda ketahui:

  1. Bagi hasil 50:50

Sistem penyewaan sawah yang harus Anda ketahui pertama adalah bagi hasil 50:50. Sistem ini akan diberlakukan jika semua biaya mulai dari bibit padi, pupuk, dan beberapa biaya lainnya ditanggung bersama. Kedua belah pihak akan sama-sama menanggung kerugian jika panen gagal, dan akan sama-sama menerima keuntungan jika panen berhasil. Kedua belah pihak sama-sama menanami sawah dan mengelola sawah tersebut. Untuk bisa menjalankan sistem ini diperlukan partner yang memang benar-benar bisa dipercaya agar hasil sawah bisa sesuai dengan harapan.

  1. Bagi hasil 60 : 40 atau 70 : 30

Sewa sawah untuk ditanami, untungkah? Tergantung dengan sistem yang diterapkan. Selain bagi hasil 50:50 ada juga sistem bagi hasil 60:40 dan ada juga yang 70:30. Sistem pembagian hasil ini bisa diterapkan jika hanya ada salah satu pihak saja yang mengelola dan mengeluarkan biaya. Untuk pemilik lahan sawah akan mendapatkan persentase yang sedikit dimana dia menyerahkan urusan sawahnya kepada Anda atau si penggarap sawah.  Jika hasil panen bagus maka Anda akan mendapatkan keuntungan yang lumayan sedangkan Anda akan mendapatkan kerugian yang banyak jika Anda mengalami gagal panen. Saat gagal panen si pemilik sawah akan tetap untung karena dia tetap mendapatkan jatah dari panenan Anda meski hasilnya sedikit.

  1. Keuntungan 100%
Baca juga:  Bukalapak vs Shopee vs Tokopedia Mana Juaranya?

Sistem selanjutnya adalah keuntungan 100% dimana keuntungan ini akan Anda dapatkan jika Anda menyewa secara penuh sawah tersebut sehingga si pemilik sawah tidak berhak mendapatkan hasil panenan Anda. Pemilik sawah hanya berhak atas uang sewa Anda. Sistem ini akan menguntungkan jika Anda berhasil panen dan akan merugikan jika Anda gagal panen karena biaya dan tenaga murni dari pihak Anda sendiri. Untuk biaya sewa sawah ini biasanya di banderol mulai dari 10 juta rupiah per tahun. Agar tidak menelan kerugian Anda bisa mencari sawah yang potensial dan mudah untuk ditanami. Selain itu pastikan jika sawah memiliki sumber air yang bagus karena jika kekurangan air padi akan gagal panen.

Hitung dengan baik berapa perkiraan hasil panen yang akan Anda dapatkan dan jika di rupiahkan akan mendapatkan berapa. Setelah itu Anda bisa membandingkannya dengan biaya operasional dan sewa yang telah Anda keluarkan apakah keuntungan Anda lebih besar atau biaya yang Anda keluarkan yang jauh lebih besar. Anda juga sudah harus memiliki koneksi kemana hasil panen Anda tersebut akan Anda jual.

  1. Lainnya

Yang terakhir ada yang bagi royalti 10% dimana hal ini sangat cocok untuk Anda yang tidak memiliki modal untuk menggeluti bisnis pertanian di sawah ini. Anda hanya cukup jadi mandor yang bertanggung jawab mengawasi sawah sejak penanaman bibit sampai dengan panen. Pemilik akan membagi hasil royalti sebesar 10% kepada Anda dimana semakin bagus hasil panennya ini maka semakin banyak royalti yang akan Anda terima. Misalnya saja adalah dalam sekali panen didapatkan hasil 200 juta rupiah maka Anda akan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 20 juta, tentu hal ini akan sangat menguntungkan bagi Anda.

Baca juga:  Pelajari Syarat-Syarat Mendirikan Apotek Sebelum Memulainya

Menguntungkan Mana?

Baca juga : Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Potensi Bisnis Properti yang Menjanjikan!

Dengan melihat beberapa sistem penanaman dan bagi hasil di sawah tersebut bisa disimpulkan bahwa menguntungkan Anda yang menyewa lahan sendiri. Sudah banyak petani yang sukses dengan menerapkan sistem ini. Banyak dari mereka yang awalnya menyewa kemudian memiliki lahan sawah pribadi.

Melihat hal ini tentu menyewa sawah per tahun dan mendapatkan hal atas semua hasil panen sangat menguntungkan dan menggiurkan. Penting sekali bagi Anda untuk melihat sawah yang potensial dan juga memberlakukan perjanjian sewa menyewa yang transparan agar tidak terjadi hal-hal yang kurang mengenakkan ke depannya.

Berbisnis dalam bidang pertanian masih sangat menguntukkan, sehingga jangan pernah takut untuk menggeluti bisnis dalam bidang pertanian ini. Semoga beberapa penjelasan di atas mampu menjawab sewa sawah untuk ditanami, untungkah? Dan semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.

 

 

Tags: Sewa sawah untuk ditanami

Berikan komentar