Profil Pendiri Shopee yang Belum Banyak Diketahui

Profil pendiri Shopee – Bagi masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan marketplace Shopee. Ya, Shopee menjadi salah satu marketplace terbesar di Indonesia yang mana saat ini posisinya berhasil menggeser marketplace-marketplace besar sebelumnya di Indonesia. Dengan fitur unggulannya berupa gratis ongkir membuat Shopee tumbuh pesat seperti saat ini. Dengan rating aplikasi 4.7 membuat eksistensi Shopee tidak perlu diragukan lagi.

Kini Shopee menjadi terobosan baru bagi pembeli dan penjual online untuk menemukan dan menjual produknya. Berbagai macam barang pun bisa ditemukan di sini seperti gadget, fashion, kosmetik, elektronik, otomotif, dan lain sebagainya. Meski Shopee ini sudah terkenal di Indonesia, lalu seperti apa profil pendiri Shopee?

Sosok Pendiri Shopee

Pendiri shopee

Meski aplikasinya sudah banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia namun nyatanya masih sedikit yang mengetahui profil pendiri Shopee tersebut.  Di balik kesuksesan Shopee saat ini ada tangan dingin Chris Feng. Shopee sendiri merupakan e-commerce di bawah naungan Garena yang saat ini berubah nama menjadi SEA Group. Perusahaan internet yang ada di Asia Tenggara ini menjalankan bisnis berupa C2C mobile marketplace. Visi dari marketplace Shopee ini menjadi C2C mobile marketplace nomor 1 di Asia Tenggara. Shopee di naungan Chris Feng, yang menjadi lulusan terbaik Universitas Nasional Singapura memungkinkan penggunanya untuk menjadi penjual sekaligus pembeli.

Awal Mula Pendirian Shopee

Chris Feng

Profil pendiri Shopee, Chris Feng sangat menarik dikulik. Chris Feng yang saat ini menjabat sebagai CEO Shopee memiliki rekam jejak yang mapan dan bagus dalam sektor e-commerce, media, dan juga teknologi. Sebelum fokus di Shopee, Chris Feng sudah fokus dalam mengelola divisi bisnis game seluler bernama Garena selama 2 tahun, sebelumnya Chris sudah menghabiskan waktu selama tiga tahun dengan Rocket Internet dimana menjabat sebagai Direktur Pelaksana Regional Zalora Asia Tenggara, juga Direktur Pelaksana Wilayah dan Chief Purchasing Officer Lazada Asia Tenggara. Sebelumnya ia menghabiskan waktu selama 7 tahun di McKinsey dan basisnya ada di Frankfurt, Copenhagen, dan Singapura. Berbekal dengan pengalamannya, Chris Feng ini pun berencana membuat dan mendirikan marketplace sendiri.

Baca juga:  3 Jenis Usaha Online Shop Bagi Pemula dan Pertimbangannya

Diawali pada bulan Desember 2015 Chris Feng mulai mendirikan Shopee di negaranya sendiri yaitu di Singapura. Setelah itu melanjutkan ekspansi ke beberapa negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan tentunya di Indonesia. Keputusan Shopee untuk membuka cabang tidak terlepas dari potensi yang dilihat dari negara-negara tersebut termasuk Indonesia.

Chris Feng sendiri membidik Indonesia bukan tanpa alasan dimana Indonesia ini memiliki jumlah penduduk yang besar dengan angka 250 juta. Selain itu di dukung penetrasi internet di tanah air yang semakin tinggi yaitu lebih dari 80 juta pengguna internet. Menurut Chris Feng Indonesia ini memiliki kontribusi mencapai 30% dari total market Shopee. Meski dibuka di 7 negara sekaligus Shopee akan memberikan sentuhan lokal dengan mempekerjakan tenaga profesional lokal agar bisa mengerti dari cita rasa penduduk setempat.

Strategi yang Dilakukan Shopee

Tidak hanya profil pendiri Shopee saja yang wajib untuk Anda ketahui namun strategi yang dilakukan oleh Shopee ini juga perlu untuk diperhatikan, pasalnya dibandingkan dengan marketplace lainnya Shopee ini lebih cepat memikat hati masyarakat dibandingkan dengan marketplace yang lainnya. Shopee berhasil melalukan promosi dalam waktu singkat. Hal yang membuat Shopee ini mudah menarik hati karena fitur-fitur menarik yang ditawarkan.

Strategi yang membuat Shopee ini sukses dan dikenal masyarakat luas adalah jika lainnya fokus pada platform berbasis desktop dan mobile, Shopee justru fokus pada basis mobile. Platform mobile banyak digunakan karena lebih mudah dan praktis. Saat ini pun banyak yang menggunakan perangkat mobile dibandingkan dengan komputer sehingga pembelian maupun penjualan akan mudah dan cepat dilakukan. Karena pembelian dan penjualan yang terus banyak dilakukan tersebut membuat Shopee terus berkembang dengan pesat mengalahkan para kompetitornya.

Baca juga:  3 Langkah dan Cara Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Perkembangan Shopee Semakin Pesat

Hanya dalam kurun waktu 4 tahun, Shopee berkembang sangat pesat menemani masyarakat Indonesia dan menjadi pilihan marketplace terbaik untuk berbisnis maupun berbelanja. Tercatat dari waktu ke waktu jumlah pengguna Shopee ini terus meningkat dibandingkan waktu sebelumnya. Jika dulunya Shopee baru diunduh oleh 1 juta pengguna saja, kini pengguna Shopee sudah mencapai angka 50 juta. Tentu hal tersebut sangat fantastis sekali. Bahkan banyak penjual yang merasa produknya cepat laku saat berjualan dengan platform Shopee ini sehingga dengan kehadiran Shopee secara tidak langsung akan membantu perekonomian masyarakat Indonesia.

Jika dulunya Shopee bentuk usahanya C2C kini bentuk usaha Shopee berubah menjadi hibrid C2C yang artinya adalah konsumen setia untuk konsumen setia. Selain itu Shopee juga berbentuk usaha B2C yang artinya adalah usaha untuk konsumen setia. Bentuk badan usaha tersebut berubah setelah ada penjual Shopee Mall yang mana basis tokonya adalah daring untuk distribusi merek-merek terkenal. Yang membedakan Shopee dengan lapak lainnya adalah Shopee ini juga menjual produk sendiri yang mana beberapa produknya di kirim dari luar negeri contohnya seperti dari Tiongkok.

Semoga setelah mengetahui profil pendiri Shopee di atas, semakin banyak yang terinspirasi untuk berbisnis dengan skala nasional maupun internasional.

Tags: profil pendiri Shopee siapa pendiri Shopee

Berikan komentar