Pengertian, Jenis dan Cara Menghitung Total Aset Perusahaan

Setiap perusahaan tentu mempunyai aset, baik itu berupa uang, gedung, kendaraan, peralatan dsb. Keberadaan aset memang sangat penting dalam upaya memperlancar operasional perusahaan. Mengingat begitu penting peranannya, maka jumlahnya aset pun harus diketahui secara pasti. Namun, bagaimanakah cara menghitung total aset yang dimiliki sebuah perusahaan?

Sebelum Anda mempelajari cara perhitungannya, sebaiknya diketahui terlebih dahulu pengertian dan jenis-jenis aset. Tujuannya adalah agar Anda dapat membedakan antara aset perusahaan dengan yang bukan aktiva. Dengan demikian, perhitungan total aset perusahaan benar-benar menghasilkan jumlah yang valid.

Apa itu Aset?

aset perusahaan

Aset atau sering disebut aktiva merupakan kekayaan (sumber daya) yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang bisa diukur dengan jelas menggunakan satuan uang. Kemudian, sistem pengurutan aset didasarkan pada seberapa cepat perubahannya dapat dikonversi menjadi satuan uang kas. Misalnya: sebuah perusahaan mempunyai aset gedung dan uang tunai 2 milliar. Sistem pengurutan asetnya adalah uang tunai dulu baru gedung.

Jenis-jenis aset

1. Aset lancar (current assets)

Sesuai dengan namanya, aset lancar merupakan kekayaan yang dapat digunakan dan bermanfaat dalam waktu relatif singkat. Jangka waktu penggunaannya biasanya tidak lebih dari satu tahun buku. Selain itu, jenis aset lancar juga dapat dikonversikan menjadi uang kas (tunai). Ada banyak sekali contoh dari aset lancar diantaranya, yaitu:

  • Uang tunai
  • Investasi jangka pendek
  • Piutang dagang
  • Wesel tagih
  • Persediaan
  • Pendapatan yang masih akan diterima
  • Beban dibayar dimuka

2. Aset tetap (fixed assets)

Aset tetap adalah kekayaan atau sumber milik suatu perusahaan yang sifatnya permanen dan bisa diukur dengan jelas. Jenis aset ini biasanya bersifat jangka panjang sehingga dapat digunakan lebih dari satu tahun buku. Selain itu, tujuan kepemilikan aset tetap oleh perusahaan adalah untuk digunakan sendiri kecuali ada kondisi khusus yang menyebabkan aktiva harus dijual. Berikut ini adalah beberapa contoh dari aset tetap.

  • Bangunan
  • Tanah
  • Mesin
  • Peralatan kantor
  • Kendaraan

3. Aset tak berwujud (intangible assets)

Aset yang satu ini memang tidak nampak, tak bisa disimpan maupun dipegang bentuknya. Namun, aset tak berwujud dapat dirasakan manfaatnya oleh pemilik badan usaha. Aset yang satu ini dapat diartikan sebagai hak-hak perusahaan dimana kepemilikannya diatur dan dilindungi oleh pemerintah melalui Undang-Undang. Beberapa contoh dari aset tak berwujud diantaranya, yaitu:

  • Hak paten.
  • Hak guna bangunan
  • Hak sewa
  • Franchise
  • Trademark
  • Goodwill
Baca juga:  Ini 4 Penyebab Saham Bukalapak Dijual, Investor Pemula Wajib Tahu!

Bagaimana cara menghitung total aset?

menghitung total aset

menghitung total aset

  1. Jumlahkan uang tunai perusahaan

Uang tunai merupakan salah satu jenis aset yang dimiliki oleh perusahaan. Umumnya, uang tunai diwujudkan dalam bentuk fisik yang dipegang oleh perusahaan. Akan tetapi, tabungan, giro, deposito dan investasi juga dapat dikategorikan sebagai uang tunai. Contoh perhitungan total aset perusahaan yang berupa uang adalah sebagai berikut:

Perusahaan Anda memiliki uang sejumlah Rp 200.000.00 dalam rekening giro dan Rp 500.000.000 disimpan di tabungan. Kemudian, perusahaan Anda juga memyimpan uang dalam bentuk fisik senilai Rp 400.000.000, belum lagi uang yang disimpan di tabungan pensiun karyawan dengan nilai Rp 400.000.000. Jadi, total aset berupa uang tunai perusahaan Anda adalah Rp 1.500.000.000.

  1. Pertimbangkan nilai kendaraan kantor

Kendaraan kantor merupakan salah satu aset tetap milik perusahaan. Oleh karena itu, Anda juga harus mempertimbangkan nilai uang dari kendaraan kantor. Cara memperkirakan harga kendaraan kantor baik motor maupun mobil dapat Anda lakukan melalui situs jual beli online. Selain itu, Anda juga bisa meminta pendapat langsung dari penjual kendaraan ini.

Misalnya: Perusahaan Anda mempunyai inventaris berupa 3 mobil dan 4 motor. Setelah dilakukan perkiraan, 3 unit mobil mempunyai nilai jual sebesar Rp 700.000.000. Sementara itu, 4 unit motor jika dikonversikan memiliki harga senilai Rp 80.000.000. Jadi, total aset sementara perusahaan Anda adalah Rp 2.280.000.000.

  1. Perkirakan nilai bangunan

Cara menghitung total aset juga harus dilakukan dengan menjumlahkan perkiraan nilai bangunan milik perusahaan Anda. Dalam memperkirakan nilai jual bangunan, Anda mesti melakukannya dengan hati-hati. Hal ini dikarenakan bangunan merupakan komponen aset paling besar yang dimiliki oleh perusahaan.

Ada beberapa kriteria yang harus Anda perhatikan dalam memperkirakan harga bangunan kantor. Kriteria tersebut diantaranya adalah lokasi, ukuran, usia, gaya, jumlah ruangan dan sanitasi. kemudian, Anda dapat menentukan nilai pasar bangunan ini jika dijual melalui iklan surat kabar, situs web perumahan, kantor pajak maupun agen perumahan.

Baca juga:  Pentingnya Memahami Apa Itu Downtrend Saham untuk Menghindari Kerugian

Misalnya: bangunan yang dimiliki oleh perusahaan Anda ditaksir memiliki harga jual sebesar Rp 2.000.000.000. Kemudian, nilai bangunan ini dijumlahkan dengan total uang tunai dan kendaraan milik perusahaan. Jadi, total aset sementara yang dimiliki perusahaan Anda adalah Rp 2.280.000.000 + Rp 2.000.000.000 = Rp 4.280.000.000.

  1. Totalkan semua peralatan kantor

Setelah memperkirakan nilai jual bangunan dan kendaraan, maka totalkan juga semua peralatan milik kantor. Diantaranya adalah komputer, meja, kursi, mesin dll. Peralatan kantor perlu Anda hitung karena komponen ini termasuk ke dalam aset tetap. Cara memperkirakan nilai jualnya adalah dengan mencari harga barang serupa dalam kondisi habis pakai di toko-toko maupun situs jual beli online.

Misalnya: Anda telah melakukan kalkulasi terhadap semua peralatan kantor dan diperoleh angka sejumlah Rp 1.500.000.000. Selanjutnya, Anda harus menjumlahkan nilai tersebut dengan total aset sementara. Total aset sementara perusahaan Anda bernilai Rp 4.280.000.000. Sementara itu, jumlah seluruh peralatan kantor perusahaan Anda adalah Rp 1.500.000.000. Jadi, total aset yang dimiliki perusahaan Anda adalah Rp 5.280.000.000.

Itulah cara menghitung total aset perusahaan secara riil yang dapat diaplikasikan. Melakukan perhitungan total aset tentu perlu dilakukan secara rutin oleh setiap perusahaan. Tujuannya adalah agar perusahaan dapat mengetahui seberapa sehat kondisi keuangan mereka. Disamping itu, perhitungan total aset juga bertujuan untuk mengetahui jumlah kekayaan perusahaan jika diuangkan.

 

 

 

 

Tags: cara menghitung total aset perusahaan cara menghitung total aset perusahaan 2019 cara menghitung total aset perusahaan terbaru

Berikan komentar