Berantas Hoax dengan Google Fact Check

Berantas hoax dengan Google Fact Check – Penyebaran informasi sekarang ini dapat dilakukan kapanpun dan oleh siapapun. Tak jarang, informasi yang disebarkan masih belum tervalidasi kebenarannya. Hal ini cukup meresahkan sebagian besar masyarakat, khususnya mereka yang mudah percaya terhadap hoax dan berita palsu. Dan Google sebagai media publikasi hasil pencarian juga telah menjadi salah satu penyumbang penyebaran beria palsu ini di media internet. Belum lagi didukung dengan akses sosial media yang tanpa batas, tentu semua orang semakin mudah untuk mempublikasi ataupun menerima informasi.

Bahkan di tahun 2016 lalu, Google dan Facebook telah menjadi dua platform yang menuai kritik terbanyak saat masa pemilihan presiden di Amerika Serikat. Kala itu Google dan Facebook menjadi ‘tersangka’ atas banyaknya penyebaran berita palsu terkait Donald Trump.

Ketenaran platform Google sebagai layanan internet terbesar di dunia saat ini telah banyak dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggunjawab untuk menyebarkan informasi hoax demi kepentingan pribadi. Menyadari hal ini, Google pun tak tinggal diam begitu saja dan akhirnya meluncurkan sebuah produk baru untuk masyarakat. Seperti apa penjelasan terkait produk tersebut? Berikut ulasannya.

Google Fact Check untuk Memberantas Hoax

Pada awal April tahun 2017 lalu, Google meluncurkan produk baru yang bertajuk “Google Fact Check.” Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan pihak ketiga yang kompeten untuk menelusuri tiap-tiap informasi di mesin pencari Google.

Dalam hal ini, Google sebenarnya tidak benar-benar memverifikasi berita seorang diri. Melainkan memanfaatkan media massa yang kredibel dan organisasi validasi berita yang terpercaya. Dengan demikian berantas hoax dengan Google Fact Check dinilai lebih efektif karena setiap berita yang sudah dicek kebenarannya akan mendapat label dari Fact Check itu sendiri.

Baca juga:  Contoh Bisnis Kuliner Paling Sukses di Indonesia dan Dunia

Google Fact Check

Namun tentunya tenaga untuk melakukan verifikasi data ini tidak bisa dilakukan kepada semua berita di dunia. Pada dasarnya hal tersebut memang masih mustahil untuk dilakukan karena adanya keterbatasan baik dari pengetahuan pengguna maupun sumber daya manusianya. Untuk itu Google Fact Check lebih memprioritaskan verifikasi berita pada informasi yang dinilai viral.

Penilaian viralnya suatu informasi ini tentu saja memiliki beberapa faktor tersendiri, diantaranya seperti jumlah penyebaran publikasi dan dampaknya bagi masyarakat luas. Semakin berita itu menyangkut orang-orang penting di dunia, maka semakin besar pula nilainya untuk dicek kevaliditasannya.

Dengan adanya Google Fact Check ini maka diharap masyakarat bisa mendapat berita yang faktual dan tidak mengandung unsur kebohongan sedikitpun. Jika nantinya fitur ini bisa dimaksimalkan, maka berita hoax dan informasi yang menyudutkan akan lengser dengan sendirinya.

Google Fact Check Memberi Kemudahan Penggunanya

Seperti yang sudah disinggung sebelumya bahwa fitur keamanan ini telah tersedia dan tersebar di seluruh dunia sejak tahun 2017 lalu. Pengembangan fitur Google Fact Check pun tidak akan berhenti di situ saja karena hal ini akan terus dikembangkan seiring dengan tingginya kebutuhan pengguna akan akses informasi yang faktual.

Dengan adanya fitur keamanan ini, pengguna bisa melihat berita mana saja yang sudah dilabeli dengan validasi Google Fact Check. Tapi sayangnya hingga sekarang akses berantas hoax dengan Google Fact Check masih sangat terbatas. Menurut Justin Kossylin, sebagai Manajer dari Jigsaw, yaitu pihak ketiga yang membantu proses verifikasi ini mengatakan bahwa Google Fact Check hanya bisa mengakses situs dengan algoritma tertentu saja. Hal ini pastinya akan terus dikembangkan hingga nantinya bisa menjangkau lebih banyak situs.

Google Fact Check

Google Fact Check

Selain keuntungan dari segi validasi berita, Google Fact Check juga memberi keuntungan lain bagi para pengguna internet, yaitu adanya perdamaian dalam akses informasi. Seperti yang sudah diketahui jika sebuah informasi palsu bisa menjebak masyarakat dalam jumlah besar untuk memberi prespektif yang salah akan suatu kejadian. Apalagi saat ini di Indonesia sedang dalam masa tahun-tahun politik yang mana sangat rentan dengan adanya berita palsu.

Baca juga:  Kekurangan dan Kelebihan Bisnis Digital Berbasis Online Shop

Berita semacam inilah yang harusnya bisa mendapat tanggapan tidak hanya dari Google melainkan juga dari pemerintahan negara itu sendiri. Dengan adanya bantuan pihak internal negara, tentu tugas Google dalam memerangi berita hoax akan terbantu. Bahkan lebih dari itu, seharusnya kita sebagai pengguna internet juga harus dapat menjadi pihak ketiga dalam memverifikasi berita.

Apabila kita mendapat berita yang masih belum jelas nilai kebenarannya, maka akan lebih bijak apabila tidak turut serta menyebarkan berita tersebut. Dengan demikian, para pekerja hoax seperti buzzer dan saracen juga akan kehilangan kekuatannya. Dan masyarakat pun bisa menjadi publik yang lebih aware dengan berita dan permasalahan sosial yang sebenarnya.

Nah, itulah ulasan singkat yang bisa diberikan seputar berantas hoax dengan Google fact check dan keuntungannya bagi masyarakt. Dengan adanya fitur ini, diharap kita semakin sadar untuk tidak mudah percaya terhadap suatu berita walaupun berita tersebut viral. Semoga ulasan ini bermanfaat!

Tags: apa itu Google Fact Check Berantas Hoax dengan Google Fact Check cara Berantas Hoax dengan Google Fact Check Google Fact Check pengertian Google Fact Check

  1. author

    pom mini5 tahun agoBalas

    saya setuju dan saya suka dengan fitur ini. Semoga indonesia damai, tentrem, tenang, gak ada hoax lagi .. 😀

Berikan komentar