Analisa Modal Usaha Fotocopy dan Prospeknya

Analisa keuntungan usaha fotocopy perlu dipertimbangkan untuk Anda yang berencana membuka usaha fotocopy. Usaha ini banyak dipilih karena dianggap tidak akan pernah mati. Benarkah usaha ini sangat menguntungkan? Di mana lokasi yang tepat untuk membuka usaha fotocopy? Apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum membuka usaha fotocopy? Simak pembahasan lengkapnya pada ulasan berikut ini ya!

Salah satu alasan mengapa usaha ini dianggap sebagai usaha yang menjanjikan adalah karena dibutuhkan oleh semua orang, terutama untuk para siswa, mahasiswa, karyawan, atau masyarakat umum. Bisnis ini banyak dicari oleh masyarakat untuk memperbanyak berkas atau dokumen, seperti KTP, surat-surat berharga, formulir, atau yang lainnya. Untuk instansi, mereka mungkin bisa menyediakan mesin fotocopy sebagai inventaris kantor. Akan tetapi, bagi para siswa, mahasiswa, dan masyarakat, mereka tetap membutuhkan jasa fotocopy.

Keunggulan, kekurangan, dan Perkiraan Modal Usaha Fotocopy

Analisa keuntungan usaha fotocopy harus dilakukan menyeluruh. Anda tak boleh hanya memikirkan keuntungannya semata, tetapi juga harus memperhatikan kerugian yang mungkin terjadi. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan juga kekurangan usaha tersebut yang mungkin bisa jadi pertimbangan sebelum membuka usaha.

1. Keuntungan Usaha Fotocopy

mesin fotocopy

mesin fotocopy

Ada banyak keuntungan membuka usaha fotocopy. Pertama, usaha ini sangat mudah dijalankan. Keahlian utama yang wajib Anda miliki adalah tentang bagaimana mengoperasikan mesin fotocopy. Dengan keahlian ini, Anda bisa melayani para pelanggan dengan baik. Pekerjaan Anda tidak berat sama sekali.

Kedua, usaha fotokopi ini termasuk usaha yang sangat stabil karena bukan termasuk usaha musiman. Ingat, tak hanya mahasiswa dan siswa saja yang membutuhkan jasa fotocopy. Masyarakat pun demikian. Jadi, meski sedang masa liburan sekolah, Anda tetap bisa mendapatkan omset dari usaha fotocopy ini.

Baca juga:  4 Jenis Usaha yang Cocok Untuk Lulusan SMP

Ketiga, usaha fotokopi juga tidak membutuhkan space ruangan yang besar. Tempat fotokopi biasanya hanya membutuhkan satu ruangan sederhana untuk menaruh etalase dan juga mesin fotokopi. Tak perlu gudang untuk menyimpan banyak barang. Biaya sewa pun menjadi lebih murah.

2. Kekurangan Usaha Fotocopy

Tak hanya memiliki keunggulan, usaha fotocopy juga memiliki kekurangan. Kekurangan ini juga harus dijadikan pertimbangan dalam analisa keuntungan usaha fotocopy. Ketika Anda memulai usaha fotocopy, berarti Anda harus siap dengan modal yang cukup besar. Namanya juga usaha fotocopy, berarti Anda harus menginvestasikan mesin fotokopi pada awal perilisan bisnis. Mesin fotocopy ini harganya lumayan mahal, yaitu bisa mencapai Rp 10 jutaan.

Usaha dengan modal yang cukup besar tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama agar bisa balik modal. Bayangkan saja, satu lembar fotocopy biasanya diharga sekitar Rp 200 rupiah. Jika dalam sehari Anda memfotocopy 1000 lembar, Anda baru mendapatkan sekitar Rp 200.000. Untuk bisa balik modal, tentu butuh waktu yang cukup lama.

Usaha fotocopy

Usaha fotocopy

Tantangan selanjutnya saat membuka usaha fotocopy adalah Anda mempunyai banyak saingan. Jadi, mau tidak mau Anda harus mengikuti tren harga di sekitar Anda. Anda tidak bisa menaikkan harga karena risiko terburuknya adalah usaha Anda akan kalah saing.

Khusus untuk Anda yang ingin membuka usaha fotocopy, analisa keuntungan usaha fotocopy harus dipertimbangkan dengan matang. Dengan mengetahui plus minusnya usaha fotocopy, Anda bisa menyusun strategi supaya usaha Anda bisa lebih matang dan cepat balik modal.

3. Perkiraan Modal Usaha Fotocopy

Setelah mengetahui plus minusnya, sekarang kita beralih ke perkiraan modal yang harus Anda siapkan pada saat akan membuka usaha fotocopy. Untuk modal usaha ini, bisa dibedakan menjadi modal investasi awal dan biaya operasional bulanan.

Baca juga:  Begini 4 Cara Menghitung Banyak Pinjaman Modal untuk Usaha

Untuk modal awal, Anda harus membeli beberapa barang-barang berikut.

  1. Satu unit mesin fotocopy: Rp 10.000.000
  2. Etalase Toko: Rp 500.000
  3. Meja dan Kursi: Rp 300.000

Jumlah totalnya menjadi Rp 10.900.000. Ini baru modal awal. Anda juga harus memperhatikan biaya operational bulanan yang terdiri dari:

  1. Sewa tempat: Rp 700.000
  2. Stok kertas HVS: Rp 750.000
  3. Stok Tinta untuk fotokopi: Rp 400.000
  4. Stok ATK: Rp 300.000
  5. Maintenance: Rp 200.000
  6. Biaya Lain-lain: Rp 350.000

Total biaya operasional bulanan sekitar Rp 3.150.000. Modal awal ditambah dengan biaya operasional bulanan kira-kira Rp 14.050.000. Untuk bisa membuka usaha fotocopy, setidaknya Anda harus menyiapkan modal sebanyak yang telah disebutkan di atas. Ini hanya perkiraan, modal asli tentu bergantung pada kebutuhan Anda.

Lalu, untuk keuntungannya, Anda bisa menghitungnya dengan cara pendapatan per bulan dikurangi dengan pengeluaran di bulan yang sama. Supaya pendapatan makin meningkat, harus ada banyak orang yang memakai jasa fotocopy Anda.

Demikian adalah beberapa pertimbangan untuk membuat analisa keuntungan usaha fotocopy. Setelah memahami ulasan ini, diharapkan Anda bisa mengambil keputusan terbaik apakah akan lanjut usaha fotocopy atau tidak. Jika saat ini Anda sudah menemukan lokasi usaha fotocopy yang potensial, jangan ragu untuk memulainya.

Tags: Analisa keuntungan usaha fotocopy Menghitung Analisa keuntungan usaha fotocopy

Berikan komentar