5 Hal Yang Membuat Asuransi Halal dan Haram

Asuransi halal dan haram – Asuransi saat ini menjadi satu hal yang wajib dimiliki semua orang. Pasalnya, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Dengan berbagai pelayanan dan juga keuntungan yang menarik, membuat banyak orang berbondong-bondong untuk membuka akun asuransi di beberapa perusahaan asuransi besar. Ada banyak pelayanan yang diberikan oleh sebuah perusahaan asuransi mulai dari asuransi kendaraan bermotor,, asuransi jiwa dan asuransi pendidikan. Namun, bagi para umat muslim, tentu harus memahami hukum dari asuransi, apa saja yang membuat asuransi menjadi halal dan apa saja yang membuat asuransi menjadi haram. Sebelum membahas 5 hal yang membuat asuransi halal dan haram, Anda wajib memahami pengertian dari asuransi itu sendiri.

Pengertian Dari Asuransi

Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian diantara dua belah pihak, dimana pihak pertama memiliki kewajiban untuk membayar iuran dan pihak kedua memiliki kewajiban untuk memberikan jaminan secara penuh kepada pihak pertama jika terjadi sesuatu yang menimpa dirinya barang yang diasuransikan. Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa asuransi akan mengcover semua kerugian yang dialami oleh nasabah baik itu kecelakaan jiwa maupun kehilangan dan kerusakan barang-barang berharga yang sudah diasuransikan.

asuransi halal dan haram

asuransi halal dan haram

Saat ini sudah banyak perusahaan asuransi yang menawarkan jasanya dengan berbagai keuntungan lebih seperti iuran per bulan yang rendah hingga mengcover 100% biaya kehilangan, kerusakan, pengobatan dan pendidikan. Dengan pelayanan tersebut tentunya membuat banyak orang yang memilih asuransi menjadi salah satu metode mereka mengamankan diri dari segara musibah di masa depan.

Sebelum Anda mendaftar di sebuah perusahaan asuransi, ada baiknya Anda mengetahui hal apa saja yang membuat asuransi halal dan haram di mata agama. Berikut 5 hal yang membuat asuransi menjadi halal dan haram yang wajib Anda ketahui.

Baca juga:  5 Etika Bisnis Syariah Dalam Islam yang Dianjurkan

Segi Keuntungan Berpengaruh Pada Halal Dan Haramnya Asuransi

Asuransi memiliki unsur ketidakpastian. Ketidakpastian yang dimaksud disini adalah kedua belah pihak baik nasabah maupun perusahaan asuransi tidak tahu berapa keuntungan yang didapat dan juga berapa yang akan dikeluarkan. Ketika Anda mengajukan klaim, pasti Anda berharap mendapatkan hasil yang besar karena Anda selalu rutin menghitung biaya iuran Anda. Namun, hal tersebut belum bisa dipastikan, bisa jadi Anda tidak mendapatkan apa-apa saat melakukan klaim karena aturan yang ada.

Fatwa MUI Asuransi

Fatwa MUI Asuransi

Jika Anda ingin memanfaatkan jasa perusahaan asuransi, Anda bisa mencari perusahaan asuransi yang bisa menjelaskan berapa keuntungan yang akan mereka berikan kepada nasabah mereka. Selalu pastikan akad yang mereka berikan sudah sesuai dengan syariat dan sesuai dengan fatwa MUI. Sehingga Anda sudah bisa memastikan berapa keuntungan yang didapat jika menjadi nasabah di perusahaan tersebut dan juga terhindar dari hukum haram.

Perputaran Dana Premi Akan Menentukan Halal Dan Haramnya Asuransi

Perusahaan asuransi tentunya tidak hanya menyimpan dana iuran para nasabah di rekening. Namun, mereka akan memutarnya untuk mendapatkan keuntungan. Kebanyakan perusahaan asuransi akan menggunakan dana premi nasabah untuk berinvestasi secara riba. Sehingga uang klaim yang Anda dapatkan menjadi haram.

Anda bisa coba mencari informasi mengenai keuangan dari perusahaan asuransi yang akan Anda gunakan jasanya. Dimana mereka melakukan perputaran dana, apakah dalam investasi yang halal atau haram. Anda juga bisa menggunakan asuransi syariah yang dimana dana nasabah akan digunakan untuk berbagai bisnis yang halal.

Proses Penarikan Iuran Bisa Menentukan Halal Dan Haramnya Asuransi

Anda mungkin pernah kebingungan saat ditagih iuran asuransi. Karena ketika Anda telat membayar, Anda mendapatkan denda dari ketelatan tersebut. Bukannya membantu meringankan beban Anda, pihak asuransi malah menambah beban Anda. Hal tersebut juga bisa membuat asuransi menjadi haram. Cara penarikan iuran dengan adanya denda, pemaksaan dan lain sebagainya sudah tentu diluar anjuran agama islam.

Pilih asuransi yang proses penarikan iurannya sesuai dengan syariat islam atau tanpa adanya beban tambahan jika Anda telat membayar iuran bulanan. Karena kita tidak tahu masalah keuangan apa yang akan menimpa kita kedepannya. Banyak perusahaan asuransi yang memberikan keringanan kepada nasabahnya jika telat dalam menyetorkan iuran bulanan.

Baca juga:  5 Asuransi Mobil Terbaik Yang Ada di Indonesia

Proses Klaim Premi Jadi Salah Satu Penentu Halal Haramnya Asuransi

Proses klaim bisa menjadi salah satu penentu halal haramnya asuransi. Tidak sedikit perusahaan asuransi yang memberikan proses rumit kepada nasabah mereka yang akan mengklaim premi. Mereka memberikan berbagai alasan, mulai dari adanya tunggakan hingga belum masuk masa klaim. Padahal, si nasabah hanya meminta haknya. Hal itu membuat asuransi menjadi haram dimata agama. Untuk mengatasi masalah tersebut munculan asuransi syariah yang menawarkan kemudahan dalam mengklaim premi bagi para nasabahnya.

klaim asuransi

Menahanan hak nasabah dengan berbagai alasan tetap dilarang di agama, karena mereka bukannya mempermudah tapi malah mempersulit nasabah. Untuk menghindari hal tersebut, Anda bisa memperhatikan proses klaim yang ditawarkan sebuah perusahaan asuransi, apakah memberikan kemudahan bagi Anda atau tidak.

Layanan Asuransi Kematian Menjadi Produk Haram Dari Asuransi

Biasanya, perusahaan asuransi akan menawarkan produk asuransi kematian. Dimana jika si nasabah meninggal, maka premi si nasabah tersebut bisa diklaim oleh ahli waris. Namun, hal tersebut diharamkan oleh para ulama karena dianggap mendahului ketetapan dari Allah Swt. Produk ini juga menjadi patokan  apakah asuransi tersebut halal atau haram.

Jika Anda mendapati perusahaan yang memiliki produk asuransi kematian, sudah bisa dipastikan perusahaan tersebut tidak sesuai dengan aturan islam dan perputaran keuangannya pun haram. Produk asuransi kematian ini tidak akan Anda temukan di asuransi syariah yang menjunjung tinggi aturan agama islam.

Sebelum Anda memutuskan untuk membuka akun di sebuah perusahaan asuransi, sebaiknya Anda menjadikan 5 hal diatas patokan, apakah sudah sesuai dengan syar’i dan ajaran dari para ulama atau belum. Karena tidak sedikit perusahaan asuransi yang menyebut dirinya perusahaan asuransi syariah, namun semua aspek kegiatan dan pelayanan yang mereka berikan jauh diluar dari ketentuan agama. Itulah 5 hal yang membuat asuransi halal dan haram.

 

Tags: apa saja hal Yang Membuat Asuransi Halal Dan Haram hal Yang Membuat Asuransi Halal Dan Haram

Berikan komentar