5 Cara Menganalisa Chart Bitcoin dengan Teori Bollinger Band

Cara menganalisa chart Bitcoin dengan teori Bollinger band – Bollinger Band disebut juga dengan garis Bollinger. Garis ini menjadi indikator yang cukup bagus dalam trading. Banyak trader Bitcoin yang meyakini jika teori ini bisa menjadi kunci bagi trading mereka agar bisa mendapatkan profit. Bollinger sebuah garis yang kemudian ditarik di sekitar struktur pergerakan komoditas atau saham yang saat itu diperdagangkan. Titik yang menjadi penting dalam Bollinger band ini adalah pergerakan harga di rata-rata, kemudian menunjukkan trend pada jangka menengah atau komoditas saham. Bollinger band ini juga akan memiliki jangka waktu pemantauan. Untuk bisa menciptakan peluang atau profit dalam trading, Anda harus tahu bagaimana cara menganalisa chart Bitcoin dengan teori Bollinger band seperti berikut ini:

Analisa Kondisi Normal

Chart Bitcoin dengan Teori Bollinger Band

Chart Bitcoin dengan Teori Bollinger Band

Cara menganalisa chart Bitcoin dengan teori Bollinger band yang bisa diperlihatkan adalah dalam kondisi normal. Saat Bollinger normal akan ditandai dengan chart pada pita band cenderung sama di tiap waktu.  Bentuk dari pita atau band ini mendatar namun tidak menyempit, pada suatu kondisi juga miring sesuai dengan trend yang sudut kemiringannya dibawah 45 derajat.  Ketika kondisi normal market Bitcoin akan berjalan bolak balik diantara pita Band. Bolak balik ini bisa dilihat saat market menyentuh pita yang ada di luar band, maka market tersebut akan kembali menuju ke tengah. Dalam kondisi normal ini Anda bisa melakukan trading dengan strategi scalping.

Break

Bitcoin Break

Bitcoin Break

Untuk membaca analisa chart Bitcoin fase break dengan teori Bollinger band tersebut bisa melihatnya pada bagian pita bagian atas, dan juga bawah. Jarak antara pita atas dengan bawah ini saling menjauh dan jaraknya begitu besar. Dampak dari kondisi pita seperti ini akan membuat market Bitcoin bergerak lurus. Jika fase ini terjadi maka trend akan berbalik secara normal kecuali jika konvergen terjadi. Saat menghadapi fase ini Anda bisa menggunakan strategi breakout.

Baca juga:  Ciri Khas Bisnis Mampu Berikan Keuntungan Bagi Perusahaan dan Manfaatnya

Analisa Penutupan Break

pita Bollingerr menyempit

pita Bollingerr menyempit

Analisa penutupan break bisa dengan melihat pita Bollingerr yang berubah menjadi menyempit. Ciri chart market Bitcoin mendatar dan akan berlawanan dengan trend yang saat itu terbentuk. Saat kondisi ini terjadi sebaiknya jangan melakukan hal apapun sampai sinyal selanjutnya muncul.

Normalisasi

wedges pattern trend bitcoin

wedges pattern trend bitcoin

Fase ini berguna untuk melakukan normalisasi pada keseimbangan maupun melakukan testing pada trend.  Pada analisa ini kekuatan trend akan diuji. Saat fase normalisasi Anda akan melihat grafik yang mendatar kemudian membentuk pola wedges. Ketika kondisi normalisasi disarankan tidak masuk ke pasar Bitcoin.

Persiapan Break

Untuk menganalisa chart Bitcoin saat harga bersiap untuk break adalah dengan mengamati Bollinger bands tersebut. Anda harus selalu siap dengan harga Bitcoin yang break dimana disebabkan karena kondisi pasar benar-benar sepi. Ketika pasar ini sepi si penjual dan pembeli hanya sama-sama menunggu sehingga harga Bitcoin menjadi break. Untuk bisa mengatasi kondisi ini Anda bisa menggunakan strategi berupa jebakan.

Fungsi Indikator Bollinger Bands

Setelah Anda tahu cara menganalisa charts Bitcoin dengan Bollinger bands, kini Anda harus tahu fungsi dari indikator Bollinger bands tersebut.  Pada dasarnya Bollinger bands ini terdapat dua fungsi yaitu menandai batas Oversold, dan Overbought. Banyak trader menggunakan Bollinger bands menandai tingkat jenuh penjualan. Hal ini akan terjadi ketika penjual Bitcoin sudah jenuh dalam melakukan penjualan. Oleh sebab itu jenuh jual ini akan berubah menjadi pembeli. Ketika hal ini terjadi maka harga Bitcoin menjadi berbalik meningkat naik atau tinggi.

Bollinger Bands indicator

Bollinger Bands indicator

Fungsi yang kedua adalah mengatasi jenuh beli. Hal ini menjadi kebalikan dari jenuh jual. Saat trader sudah jenuh membeli maka yang tadinya menjadi pembeli kemudian digantikan menjadi penjual. Ketika hal ini terjadi dianalisis atau diperkirakan harga Bitcoin akan berbalik menurun. Kejenuhan ini ditandai oleh pita pada Bollinger bands. Saat market Bitcoin menyentuh garis pita bagian atas Bollinger band tersebut tanda dari kejenuhan jual, sedangkan jika marketnya menyentuh garis pita di bagian bawah menujukkan jenuh beli atau simpangan harga.

Baca juga:  Tips Toko Online : Cara Mencari Pembeli di Internet

Pada awalnya Bollinger bands ini digunakan sebagai pengukur keramaian pasar. Namun seiring berkembangnya waktu, Bollinger bands ini digunakan sebagai arah pasar Bitcoin selanjutnya. Oleh sebab itu trader Bitcoin harus tahu bagaimana cara menganalisa chart Bitcoin dengan teori Bollinger band, dan cara penggunaannya yang benar agar bisa menganalisa peluang yang kemudian berujung pada profit.

 

Tags: Cara menganalisa chart Bitcoin Cara menganalisa chart Bitcoin 2018 Cara menganalisa chart Bitcoin dengan mudah Cara menganalisa chart Bitcoin dengan teori Bollinger band trik Cara menganalisa chart Bitcoin

Berikan komentar